Jarang yang Tahu, Begini Sejarah Lahirnya Fitur Sunroof di Mobil

7 Januari 2023 6:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fitur sunroof di Peugeot 5008 GT Line. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Fitur sunroof di Peugeot 5008 GT Line. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dewasa ini, mobil yang menggunakan sunroof cukup banyak ditemui di Indonesia. Adanya fitur ini membuat mobil tampak modern dan mewah.
ADVERTISEMENT
Sunroof sendiri lahir di negara-negara kawasan subtropik yang memiliki pancaran sinar matahari lebih sedikit. Awalnya digunakan untuk menikmati pancaran sinar matahari di musim panas.
Atap geser Pytchley di Mobil Morris Motors. Foto: dok. Istimewa
Menurut laman Curbside, Noel Mobbs dari London adalah orang pertama yang meniagakan dan mematenkan panel atap geser dengan nama “Pytchley” pada tahun 1925.
Belum ada penutup kaca, hanya panel atap yang bisa digeser sebesar 50 persen ke area belakang. Daimler menjadi pabrikan pertama yang menghadirkan fitur ini di model Daimler 20 di tahun 1927.
Pamornya pun semakin meningkat. Pada tahun 1932, Morris Motors membeli lisensi Pytchley dan memasangnya pada tiga model mobilnya yaitu Minor, Major, dan Ten.
Hal ini kemudian diikuti oleh produsen otomotif asal Inggris lainnya seperti Austin dan Wolsoley tahun 1935. Vauxhall juga ikut mengembangkan sunroof dengan nama Sunshine Roof di tahun 1937.
ADVERTISEMENT
Bedanya dengan Pytchley, sliding panelnya tidak diarahkan ke atap mobil tetapi dimasukkan ke bawah atap. Salah satu mobil yang dipasang adalah Vauxhall 1939.
Sedan Buick 1939 dengan Sunshine Turret. Foto: dok. Istimewa
Selain di Inggris, tren sunroof juga terbawa hingga ke Amerika Serikat. Dari tahun 1939 hingga 1940, Buick, Oldsmobile, Cadillac dan LaSalle ikut menawarkan sunroof dengan nama Sunshine Turret sebagai tanggapan meningkatnya desain Pytchley.
Ini dibuat dan dipatenkan oleh Ternstedt Manufacturing Company, anak perusahaan dari divisi GM Fisher Body. Fitur ini hanya tersedia sebagai pesanan khusus dan terjual dalam ratusan unit saja.
Setelah Perang Dunia, Traugott Golde (Golde Schiebedächer) asal Jerman menyempurnakan desain sunroof dengan menambahkan mekanisme penggerak kabel yang dapat mengoperasikan fitur ini dengan engkol tangan atau motor listrik.
ADVERTISEMENT
Pada pertengahan tahun 1950-an, sunroof karya Golde dipasok ke Porsche, Volkswagen, hingga BMW. Beberapa mobil yang dilengkapi fitur ini adalah Porsche 356 serta VW Type 1.
Ford Thunderbirds dengan atap sunroof buatan Golde. Foto: dok. Istimewa
Perusahaan ini pun melakukan ekspansi ke Amerika Serikat dengan membuka kantor di Detroit. Pada tahun 1960, Studebaker menjadi salah satu pabrikan yang menawarkan atap kain geser buatan Golde sebagai opsi ‘Sky Top’ hingga tahun 1963.
Ford pun ikut menawarkannya pada tahun 1960 pada model Thunderbirds. Sayangnya, penjualannya tidak moncer karena mahalnya harga yang ditawarkan. Tercatat, hanya ada 2.536 Thunderbird saja yang terdistribusi.
Moonroof di mobil Ford Thunderbird. Foto: dok. Istimewa
Penggunaan material kaca pada baru dilakukan dekade 70-an. Saat itu, American Sunroof Company (ASC) bersama Ford memasang panel kaca yang bisa digeser pada atap di mobil Ford Lincoln Continental Mark IV.
ADVERTISEMENT
Namanya sudah bukan sunroof lagi tetapi diubah menjadi moonroof. Kacanya menggunakan warna silver dengan sliding sunshade untuk menghalangi sinar matahari berlebih.
Audi A2 dengan panoramic sunroof. Foto: dok. Istimewa
Pada era 2000-an, Audi membuat inovasi panoramic sunroof. Audi A2 menjadi mobil yang pertama menggunakannya.
Kini, fitur sunroof, moonroof, panoramic roof hingga panoramic sunroof sudah lumrah dijumpai pada sebagian besar mobil yang dijual di dunia dan menjadi tren.