Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jelang Era Mobil Listrik, Indonesia Belum Punya Industri Baterai
4 September 2017 18:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Baterai menjadi salah satu komponen utama pada kendaraan listrik. Menurut Industrial Battery Division Head PT NIPRESS Tbk. Hermawan Wijaya, sekitar 40 persen dari total harga kendaraan listrik adalah komponen baterai.
ADVERTISEMENT
Artinya, bila memiliki industri baterai yang kuat, Indonesia bisa mendapatkan manfaat dari perkembangan kendaraan listrik di masa depan.
Hermawan menuturkan bahwa pasar baterai lithium saat ini cukup menjanjikan, meskipun bukan untuk kebutuhan kendaraan listrik.
"Kami jalanin pelan-pelan, mulai terlihat di 2016 dan kita bisa jualan produk baterai lithium dalam bentuk lain untuk kebutuhan backup power PLN, sektor telekomunikasi, lampu PJU, dan kawasan Indonesia timur yang mengandalkan storage energy," papar Hermawan.
Selain itu, secara nilai pesanan yang masuk pun besarannya tak lagi ratusan juta rupiah, namun sudah menembus puluhan miliar rupiah.
"Baterai ini enggak diperhatiin, itu menjadi salah satu penyebab harga mobil listrik mahal. (Padahal) sekitar 40 persen dari harga kendaraan listrik itu ada di baterai, tapi industri baterainya tidak ada di Indonesia," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Gawatnya, ketika pemerintah menargetkan penjualan berbasis listrik mengambil porsi 20 persen dari total produksi mobil pada tahun 2025, manufaktur asing, menurutnya tidak akan membangun industri baterai ke Indonesia.
"Apakah mereka akan bangun industri baterainya di Indonesia? Saya dengar dari yang pergi ke sana, salah satu komen mereka adalah tidak akan mungkin bangun ke Indonesia. Ada beberapa bukti, yang paling sederhana adalah kita semua pakai handphone dan pakai baterai lithium, berapa besar devisa kita keluar untuk beli baterai lithium hanya baterai handphone dan enggak ada industrinya di Indonesia," paparnya.