Jelang Mudik Lebaran, Kampanye Training Road Safety Kian Digalakkan

12 Mei 2018 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mudik Gratis Sepeda Motor Kemenhub (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mudik Gratis Sepeda Motor Kemenhub (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tak kurang dari 70 nyawa terenggut setiap harinya karena kecelakaan lalu lintas, sehingga upaya masif untuk terus mengkampanyekan keselamatan berkendara harus terus digencarkan. Dari angka tersebut, 70 persen di antaranya melibatkan pengguna kendaraan roda dua, sementara sisanya melibatkan pengguna mobil dan transportasi umum.
ADVERTISEMENT
Sebagai upaya untuk terus menekan angka kecelakaan lalu lintas serta terus meningkatkan kesadaran keselamatan lalu lintas tersebut, Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) menggelar Mini Road Safety Riding yang melibatkan kurang lebih 35 komunitas sepeda motor.
"Ini adalah upaya kami untuk memotivasi, menginspirasi juga mengapresiasi gerakan komunitas yang rutin mengkampanyekan kesadaran keselamatan di jalan yang harus terus disinergikan," ujar Edo Rusyanto, koordinator Jarak Aman, saat ditemui dalam jumpa pers Mini Road Safety Festival 2018 di Hotel Ibis, Jakarta, Sabtu (12/5).
Untuk terus menyegarkan keterampilan berkendara, Jarak Aman juga membekali anggota komunitas lewat pelatihan dan edukasi safety riding yang dibawakan oleh Siswanto, Instruktur Safety Riding Wahana Makmur Sejati (WMS).
ADVERTISEMENT
Menurut Siswanto, ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh pengendara motor, mulai dari keterampilan berkendara hingga sikapnya di jalan.
"Utamanya itu kurangnya keterampilan berkendara. Kedua mereka berkendara secara otodidak dalam artian tidak mengikuti training, padahal lewat training tujuannya untuk mempraktekkan safety riding dalam kegiatan sehari-hari. Terakhir banyak yang tidak menggunakan kelengkapan keselamatan berkendara dan mengabaikan aturan lalu lintas," ujar Siswanto.
(Bagaimana cara pengeraman sepeda motor yang baik dan benar? kumparanOTO pernah membahas ini di story 'Memahami Cara Melakukan Pengereman saat Mengendarai Sepeda Motor')
Training Road Safety Jelang Mudik (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Training Road Safety Jelang Mudik (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Senada dengan Siswanto, Wakil Yayasan PT. Astra Honda Motor (AHM) Ahmad Muhibbudin juga menjelaskan, "Bicara road safety jangan hanya menjelang mudik saja, ini harus ditanamkan setiap saat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Angka Kecelakaan Menurun
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pembinaan Keselamatan Perhubungan Darat, Ahmad Yani, juga menjabarkan data kecelakaan akibat kelalaian berkendara, selama tahun 2017. Ada sebanyak 5 ribu jiwa melayang karena tidak menggunakan helm saat naik sepeda motor, 4.779 meninggal dunia karena kecepatan tinggi, 558 meninggal karena mabuk, 307 tutup usia karena tidak menggunakan sabuk keselamatan, dan 30 orang lainnya meninggal akibat menggunakan telepon genggam saat berkendara.
(Hati-hati saat berkendara dengan kecepatan tinggi terutama saat akan menyalip kendaraan besar. Berikut ulasannya di 'Jangan Asal, Ini Aturan Main Menyalip Truk dan Bus')
Training Road Safety Jelang Mudik (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Training Road Safety Jelang Mudik (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Khusus penyelenggaraan mudik Lebaran tahun ini, pihaknya akan terus mengupayakan penurunan angka kecelakaan yang ditargekan menurun 50 persen pada tahun 2020. Hal ini akan diupayakan melalui kebijakan seperti penindakan tegas terhadap pemudik yang menggunakan bak terbuka hingga menyiapkan moda transportasi yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk tidak menggunakan motor untuk mudik.
ADVERTISEMENT
"Dari tahun 2016 memang trennya selalu menurun, pada saat musim Lebaran ada 4.550 kejadian, tahun 2017 itu 3.168 kejadian, angka ini turun 30 persen. Untuk korban meninggal dunia itu minus 41 persen, luka berat berkurang 40 persen, luka ringan 23 persen, kami bekerja keras mempertahankan ini, tahun ini turun 5 persen sudah bagus, jangan sampai kita masuk statistik data kecelakaan ini," ujarnya.