Jok Elektrik Mercedes-Benz Tak Bisa Sembarangan Diganti, Mengapa?

16 Desember 2019 13:00 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Posisi mengemudi new Mercedes-Benz GLE rakitan Wanaherang, Bogor Foto: Bagas Putra Riyadhana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Posisi mengemudi new Mercedes-Benz GLE rakitan Wanaherang, Bogor Foto: Bagas Putra Riyadhana/kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini kebanyakan mobil lansiran Eropa sudah dilengkapi fitur elektrik untuk menunjang kenyamanan berkendara. Seperti mobil Mercedes-Benz yang disematkan fitur jok elektrik bernama Seat Adjust Control.
ADVERTISEMENT
Fitur ini menjadi ciri khas dari produk-produk produsen asal Jerman tersebut. Sebut saja model GLC 200 dan GLE 450 yang sudah memiliki fitur Auto Seat Adjustment.
Selain itu, pengaturan jok elektrik mobil Mercedes-Benz secara manual berada di door trim. Fitur ini bekerja dengan gabungan fungsi otomatis pada jok, sabuk pengaman, setir, dan kaca spion yang akan menyesuaikan posisi mengemudi pengendara.
Namun, adanya fitur ini membuat jok elektrik Mercedes-Benz tidak bisa sembarangan diganti, bahkan dimodifikasi. Sebab, terdapat perangkat control unit yang mengatur fungsi elektriknya.
Door trim pengatur jok pada Mercedes-Benz GLC 200 Facelift rakitan Wanaherang, Bogor Foto: Bagas Putra Riyadhana/kumparan
Lantas apa hubungan antara mengganti jok dengan control unit tersebut?
Product Manager PT Mercedes-Benz Indonesia, Tatik, menyebut setiap jok elektrik Mercedes-Benz sudah disinkronisasikan dengan unit yang akan disatukan dalam bentuk completely knock down (CKD) sehingga tidak bisa dipasang sembarangan.
ADVERTISEMENT
"Jok di-assembling langsung d Jerman dan sudah melekat pada unit, jadi tiap jok sudah ada nomornya sesuai dengan nomor mobil yang akan dipasang," kata Tatik di fasilitas perakitan mobil Mercedes-Benz di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat.
Menurut Tatik, jika ada masalah kualitas jok pada saat pemasangan, seperti sobek atau jahitan kulitnya kurang bagus, pihaknya tidak bisa langsung menggantinya dengan stok lain.
"Harus Izin ke pabrik di Jerman untuk penggantian dan pemasangan jok, maka software yang melekat pada chip di jok akan diganti," kata Tatik.
Interior dan jok penumpang new Mercedes-Benz GLE 450 rakitan Wanaherang, Bogor Foto: Bagas Putra Riyadhana/kumparan
Jika jok ditukar atau sistem kelistrikannya dimodifikasi, maka control unit di dalamnya akan mendeteksi dan lampu indikator akan menyala. Secara regulasi, lanjut Tatik, mengganti atau memodifikasi jok juga akan menggugurkan garansi sehingga tidak bisa diganti jika ada kerusakan.
ADVERTISEMENT
"Ini untuk menjaga orisinalitas mobil. Kalau di Indonesia mungkin banyak yang memodifikasi, tapi di Jerman tidak boleh, apalagi ditukar," pungkasnya.
Fitur Auto Seat Adjustment pada model GLC dan GLE mengatur posisi duduk sesuai tinggi badan pengemudi. Caranya dengan mengatur tinggi badan pada layar head unit.
Setelah itu, posisi setir kemudi dan jok akan berubah sesuai dengan postur dan tinggi badan pengemudi. Secara bersamaan posisi kaca spion juga akan ikut menyesuaikan.
"Tapi juga bisa mengatur manual pada tombol di trim door dengan tiga memori yang akan menyimpan posisi jok, setir, dan kaca spion sesuai keinginan," kata Richi, Test Driver Mercedes-Benz Indonesia, beberapa waktu lalu.