Jokowi Singgung Bahan Bakar D100 hingga Mobil Listrik di Pidato Kenegaraan

14 Agustus 2020 11:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI pada sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta. Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI pada sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta. Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, kembali menyinggung pengembangan bahan bakar diesel D100 pada pidato kenegaraannya di gedung DPR RI, Jumat (14/8) pagi.
ADVERTISEMENT
Jokowi menjelaskan saat ini pemerintah melalui perusahaan minyak negara PT Pertamina (Persero), terus mempercepat pengembangan bahan bakar D100 di Indonesia agar segera dapat diproduksi.
Percepatan pengembangan bahan bakar D100 tersebut, tentu bukan tanpa alasan. Jokowi mengatakan dengan diproduksinya D100 tersebut tentu akan memberikan dampak besar bagi para petani kelapa sawit di tanah air.
"Ini akan menyerap minimal 1 juta ton sawit petani untuk kapasitas produksi 20 ribu barrel per hari," tambah Jokowi.
Menperin jajal mobil dengan BBN D-100. Foto: Handout Kementerian Perinsdustrian via Antara

Targetkan Indonesia jadi basis produksi baterai lithium untuk mobil listrik

Tak hanya menyinggung bahan bakar D100 sebagai energi terbarukan untuk kendaraan di Indonesia, Jokowi juga menargetkan agar Indonesia bisa menjadi basis produksi baterai lithium bagi kendaraan listrik.
Saat ini, kata Jokowi, Indonesia sudah mampu dalam mengembangkan berbagai bahan utama baterai kendaraan lithium seperti mengubah biji nikel menjadi veronikel hingga memproduksi stainless steel dan lembaran baja.
ADVERTISEMENT
"Hal ini akan membuat posisi Indonesia menjadi sangat strategis dalam pengembangan baterai lithium mobil listrik dunia dan produsen teknologi di masa depan," jelas Jokowi.
Saat pengisian baterai BMW i3S Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Indonesia sendiri saat ini memang tengah mengebut pembangunan pabrik baterai lithium di Morowali, Sulawesi Tengah. Proyek yang merupakan kerja sama dengan 3 negara itu, yakni CATL Battery dari China, Han Wha Ltd dari Jepang, dan LG Electronics dari Korea Selatan, ditargetkan rampung pada akhir 2020.
***