Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Musim hujan sering membuat ruas jalan di ibukota seperti Jakarta berlubang hingga terendam banjir. Pihak yang paling merasakan dampaknya adalah pengendara motor .
ADVERTISEMENT
Karakter pengendara di perkotaan punya mobilitas tinggi dan ingin cepat-cepat sampai ke tujuan. Akhirnya mau tidak mau membuat pemotor tak punya pilihan selain nekat menerjang banjir.
Ada yang berhasil, namun ada pula yang berhenti di tengah genangan air karena komponen terendam air hingga tak bisa menyala. Kalau sudah begini, jangan panik dan dorong motor ke tempat yang aman.
Nah berikut beberapa pengecekan yang bisa dilakukan saat motor mogok usai menerjang banjir.
1. Cek dan Keringkan Busi
Setelah motor dipindahkan ke tempat yang aman dan cukup luas, cek bagian busi. Biasanya motor mogok karena sistem pengapian ini kemasukan air.
"Cek busi dulu yang utama. Busi yang terendam jadi pengapian bermasalah. Keringkan dengan lap," kata Kepala Bengkel AHASS Beji Depok, Susanto, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, pengendara diimbau membawa kunci busi agar lebih mudah mengeceknya. Setelah dicek dan dikeringkan, coba starter motor beberapa kali dengan engkol (kick starter) tanpa memasangkan busi.
2. Pastikan Knalpot Kering
Air banjir biasanya juga masuk ke ruang knalpot sehingga motor tak bisa dinyalakan. Jika cara motor satu belum berhasil, coba pasang standar tengah motor, lalu buat ujung knalpot lebih rendah dari pangkalnya.
Menurut Susanto, jika tetap nekat menerjang banjir , pastikan atur gas secara konstan agar air tidak terhisap ke dalam knalpot. "Saat melintasi banjir jangan tutup tuas gas dan tarik secara konstan sampai melewati banjir," ujarnya.
3. Keringkan Filter Udara dan CVT
Jika motor matik terendam hingga bagian CVT dan fiter udara, pastikan mengecek dua komponen tersebut. Bisa jadi ada air yang masuk ke dalamnya.
ADVERTISEMENT
Susanto menyarankan bila air sudah masuk dan membasahi filter udara jangan coba-coba menyalakan motor. Sebab, kemungkinan ruang pembakaran juga sudah kemasukan air dan bisa terjadi turun mesin.
Sedangkan jika air memasuki CVT, bisa terjadi selip antara putaran pull dan V-belt. Kalau sudah begini tenaga dari mesin ke roda akan terganggu.
4. Bawa ke Bengkel
Usai semua pengecekan dilakukan dan mesin motor bisa menyala kembali, usahakan langsung bawa ke bengkel. Ini dilakukan untuk mengecek komponen kelistrikan seperti saklar, konektor kabel, dan starter motor.
"Korsleting bisa terjadi beberapa saat usai motor terendam, makanya lebih baik bawa ke bengkel supaya dicek," tuturnya.
Menurut Susanto, khusus motor Honda berteknologi PGM FI. ada komponen bernama Engine Control Module (ECM) yang berperan sebagai unit kontrol elektronik pada pembakaran internal mesin.
ADVERTISEMENT
"Itu ibarat jantung elektrik pada motor ya. Jangan sampai basah, Kalau korslet bisa terbakar, harganya lumayan sekitar Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta," paparnya.
Biaya Servis
Susanto mengatakan biasanya komponen yang wajib diganti untuk kasus motor terendam banjir meliputi oli mesin, busi, dan cangklong. Soal estimasi biaya jasa berbeda dengan servis berkala.
"Kalau servis berkala biaya jasa Rp 80 ribu tapi kalo pengecekan karena terendam banjir kisaran Rp 100 ribu. Belum termasuk penggantian part tergantung apa yang rusak," pungkasnya.
Oli mesin Rp 36.000 - Rp 54.000
Busi Rp 25.000
Cangklong busi Rp 35.000