Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bagi yang tertarik, siapkan dana mulai dari Rp 219 juta guna menebus Raize tipe G. Tambah sekitar Rp 25 juta lagi untuk memboyong tipe Gazoo Racing (GR) Sport.
Atau bila ada dana lebih, bisa langsung pilih Toyota Raize GR Sport TSS seharga Rp 263 jutaan yang menjadi varian tertingginya. Selain eksteriornya yang sporty dengan kosmetika, ditambah fitur keselamatan lebih lengkap.
Namun sebelum benar-benar SPK Toyota Raize GR TSS, ada baiknya simak dulu ulasan kumparan soal plus minus Toyota Raize tipe tersebut, berikut ini uraiannya.
Nilai plus Toyota Raize
Kami awali dari 3 poin plusnya dulu. Pertama adalah indikator yang jarang ditemui di mobil di Indonesia, fungsinya membantu pengemudi saat di area parkiran.
Bukan sensor parkir atau kamera mundur, melainkan indikator arah roda pada layar multi information display (MID). Terdengar sepele memang, namun perannya besar agar pengemudi senantiasa memposisikan roda selalu lurus, utamanya setelah berhenti atau parkir.
ADVERTISEMENT
Indikator tersebut akan tampil di samping tachometer saat pengemudi mengaktifkan gigi mundur. Nantinya ban pada indikator akan bergerak mengikuti arah ban depan mobil.
Hal kedua yang menambah poin positif adalah desain joknya berupa semi bucket seat. Untuk ukuran pengemudi dengan postur 170 cm dan berat 80 kg, tubuh dapat ditopang sempurna oleh bagian samping jok.
Bentuk joknya juga tebal, dengan penggunaan material busa dan pelapis yang empuk, menambah kenyamanan saat berkendara. Jok semi bucket seat tersebut bakal menambah sensasi sporty Toyota Raize GR TSS.
Tak kalah menarik yang menjadi nilai plus ketiga adalah desain dashboard yang dibuat driver oriented. Maka jangan heran kalau melihat dashboard mobil yang tidak simetris. Utamanya area tengah dashboard, dari head unit dan kisi-kisi AC yang cenderung mengarah ke arah pengemudi.
Ini bukannya tanpa sebab, Toyota sengaja merancangnya memang untuk kesenangan dan kemudahan operasional si pengemudi. Raize dirancang asyik untuk dikemudikan, oleh karena itu desainnya dibuat memaksimalkan kenyamanan pengemudinya. Mengenai impresi kami setelah mencoba Toyota Raize bisa simak pada tautan berikut.
ADVERTISEMENT
Nilai minus Toyota Raize
Ibarat tak ada gading yang tak retak, Toyota Raize juga menurut kami punya sejumlah poin minus. Pertama cuma ada pengaturan setir secara tilt, tanpa teleskopik.
Sehingga menjadikan posisi duduknya kurang ergonomis. Misalnya, ketika sudah menemukan posisi yang ideal, duduk sedikit rendah, dan setir diturunkan, tangan cenderung lurus, tidak menekuk karena setir tak bisa dimaju atau mundurkan.
Padahal desain kabinnya sudah dibuat berorientasi pada pengemudinya. Pengaturan jok juga sudah lengkap bisa diatur tinggi dan maju mundur.
Kedua, masih berkaitan sebelumnya, sayangnya untuk tipe tertinggi masih belum memiliki pengaturan jok secara elektrik. Semua dilakukan manual, reclining, sliding dan ketinggiannya lewat tuas pada sisi samping kanan di depan tuas reclining.
Besar kemungkinan penggunaan pengaturan jok pakai tenaga manusia ini supaya Raize tetap terjangkau dan harganya tidak sampai menyentuh Rp 300 juta.
ADVERTISEMENT
Terakhir adalah banyak tombol dummy pada sisi kanan dashboard pengemudi. Total ada 8 dummy tombol dan cuma 2 yang bisa berfungsi, yakni untuk mematikan fitur kontrol stabilitas dan pre collision system.
Bagi penyuka detail, dummy tersebut bisa mengurangi estetika mobil, karena cuma dihiasi tombol kosong yang tak bisa berfungsi sama sekali. Berbeda dengan Raize versi Jepang, hampir semua tombol pada sisi tersebut bisa difungsikan.