Kandungan Lokal Mobil Pedesaan Capai 70%

28 Juni 2018 11:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil Pedesaan (Foto: dok. Kemenperin)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil Pedesaan (Foto: dok. Kemenperin)
ADVERTISEMENT
Mobil pedesaan atau Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) akan diluncurkan secara resmi di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada Agustus 2018 mendatang. Saat ini, kendaraan ini sudah pada tahap finalisasi purwarupa dan tengan diuji jalan.
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa peluncuran versi produksi AMMDes ini akan disaksikan Presiden Joko Widodo. Demikian dikutip kumparanOTO dari situs resmi Kemenperin, Kamis (28/6).
Lebih lanjut, AMMDes ini dirancang dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan transportasi untuk penumpang dan hasil pertanian masyarakat pedesaan. Airlangga mengklaim bahwa tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) pada kendaraan ini sudah menyentuh angka 70 persen.
“Melalui konsolidasi dengan pelaku industri nasional, kami berhasil memfasilitasi dalam membangun komitmen kerjasama dengan lebih dari 70 industri yang siap menjadi komponen AMMDes, yang mana sebagian besar adalah industri kecil dan menengah (IKM),” papar Airlangga.
PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (PT KMWI) ini rencananya mulai memproduksi AMMDes secara massal pada Januari 2019. “Uji coba lapangan AMMDes dilakukan di kawasan Bogor mulai awal April 2018 dan masih berlangsung sampai saat ini. Pengujian itu dilakukan terhadap performa dan daya tahan unit AMMDes secara parsial yang meliputi mesin, sasis, suspensi, transmisi, dan lain-lain,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
AMMDes dirancang dengan spesifikasi yang sesuai dengan kondisi alam Indonesia. Bahkan, PT KMWI juga menyiapkan sejumlah platform untuk membuat produk yang bisa digunakan pada medan dengan kemiringan 20-30 derajat.
"AMMDes ini dilengkapi spesifikasi teknis khusus untuk dapat mengakses daerah-daerah yang selama ini pembangunan infrastrukturnya tertinggal. Dengan akses yang lebih bagus akan menstimulus kegiatan ekonomi di wilayah tersebut sehingga mengurangi ketimpangan antara desa dan kota,” kata Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Harjanto