Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Ada pemandangan tak biasa saat melihat bus di jalan. Beberapa kali kita akan melihat buritan bus, utamanya bagian kap mesinnya dibuka atau tidak tertutup secara sempurna.
ADVERTISEMENT
Tak jarang ada yang terbuka sedikit, atau bahkan sampai bukaannya lebar tergantung kualitas pegas hidroliknya. Kondisi ini menyebabkan jantung mekanis bus terpampang, juga cenderung membahayakan khawatir kap mesin terlepas dengan sendirinya.
Tujuan kap mesin bus dibuka
Usut punya usut ada 2 kemungkinan terjadi. Kap mesin bus terbuka secara tidak sengaja karena pengaitnya kendur atau kru tidak kencang saat menutupnya.
Kedua, menurut Product Planning Department PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) Bety Wawan, ada alasan teknis sehingga memaksa kap mesin harus dibuka.
"Secara logika itu bisa jadi agar sirkulasi udara panas bisa lebih lancar," katanya kepada kumparan belum lama ini.
Meskipun pada umumnya pada sisi belakang bus terdapat kisi-kisi lubang udara, cara itu dilakukan agar mengalirkan udara lebih banyak sehingga mempercepat proses pendinginan.
ADVERTISEMENT
Cara tersebut juga ampuh melepas udara panas yang biasa terjebak di area mesin, sehingga meminimalisir terjadinya overheat. Utamanya bus yang sudah berumur, punya rute tempuh jauh, jam kerja mesin tinggi, dan dipekerjakan terus-menerus.
Sebab tak menutup kemungkinan sistem pendingin mesin bus tua cenderung dalam performa yang tidak optimal. Biasanya pemandangan ini terjadi pada bus-bus lintas Sumatera dan Jawa, seperti ALS, NPM, atau PM TOH.
Hal tersebut juga berlaku untuk bus bermesin depan yang banyak beredar di wilayah timur pulau Jawa, seperti misalnya bus Harapan Baru atau Sugeng Rahayu.
Selebihnya untuk bus baru, jarang yang membuka kap mesinnya saat berjalan. Sebab mesin maupun sistem pendinginnya sudah mengalami penyesuaian dan pakai pelumas berkualitas tinggi, tambah Technical Training & Support Center Dept. Head PT HMSI, Suyadi.
ADVERTISEMENT
"Untuk tipe mesin J08E-Turbo Intercooler (seperti bus RK8 R260), jenis olinya HGO (Hino Genuine Oil) dengan JASO DH-1 15W40," katanya. "Yang dikembangkan pada mesin yang beroperasi berkinerja tinggi, dengan perlindungan pendinginan dan mengurangi keausan mesin."