Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kapan Fitur Keselamatan Aktif Jadi Standar Truk yang Dijual di Indonesia?
14 April 2022 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Perkembangan fitur keselamatan aktif pada kendaraan keluaran terbaru semakin meningkat dan beragam, pun tren penggunaannya kian menjamur terutama pada mobil baru yang dijual di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya dijumpai pada kendaraan roda empat saja, fitur keselamatan aktif juga mulai dikembangkan untuk kendaraan niaga seperti bus atau truk.
Sudah ada beberapa jenama kendaraan niaga di dunia yang mulai mengembangkan dan menggunakan fitur keselamatan aktif seperti Hino, Isuzu, Daimler, dan tak terkecuali UD Trucks.
Di pasar global, jenama asal Jepang ini memiliki satu produk truk yang telah dilengkapi dengan fitur tersebut yakni Quon. Selayaknya pada mobil, Quon memiliki fitur keselamatan aktif yang meliputi Driver Alert System dan Lane Departure Warning System.
Namun apakah nantinya sistem serupa pada truk Quon dapat dibawa dan diaplikasikan pada truk UD Trucks di Indonesia?
Chief Operating Officer Astra UD Trucks, Bambang Widjanarko menjelaskan saat ini pihaknya masih mengandalkan fitur keselamatan yang umum dijumpai pada kendaraan konvensional lainnya.
ADVERTISEMENT
“Jadi untuk kendaraan niaga ini baru di pengereman atau braking, seperti yang ada di salah satu produk kami yang telah dilengkapi dengan Anti-lock Braking System (ABS),” ujar Bambang menjawab kumparan di Senayan (12/4).
Menyoal fitur keselamatan aktif, Bambang menyebut masih menunggu dan menyesuaikan dengan regulasi yang ada di Indonesia. Ia juga enggan berkomentar banyak perihal apakah UD Trucks sudah melakukan studi terkait fitur tersebut di Indonesia.
Pernah perkenalkan teknologi canggih lainnya di Indonesia
Pada GIIAS 2019, Astra UD Trucks juga sempat memperkenalkan sistem otonomos atau teknologi tanpa pengemudi yang saat itu tengah dalam masa tahap pengembangan.
“Otomasi dan teknologi terkini yang diterapkan di truk, bisa saja menjawab tantangan sosial dalam membentuk industri logistik di masa depan. Manfaat nyatanya buat pelanggan dan masyarakat yaitu dalam hal produktivitas, keselamatan, produktivitas, dan efisiensi bahan bakar,” ucap Valery Muyard, Presiden Direktur UD Trucks Indonesia di GIIAS 2019 waktu itu.
ADVERTISEMENT
Kishi Nobuhito, Vice President UD Trucks Key Account Management menambahkan, pengembangan teknologi tersebut masih berfokus di Jepang. Namun waktu itu, ia menyebut waktu itu, setelah tahun 2020, bisa saja teknologi tersebut akan digunakan pada produknya di Indonesia.
Seperti contoh Indonesia punya area terbatas seperti di wilayah pertambangan, sehingga kendaraan lebih bisa dikontrol dan tak banyak gangguan, seperti orang yang lalu lalang. Sehingga bukan tak mungkin bisa menggunakan sistem tersebut.
“Namun memang kita perlu juga bekerja sama dengan pemerintah, karena ini merupakan sistem yang besar dan memerlukan dukungan infrastruktur. Pastinya kami punya teknologinya,” ucapnya.