Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kapan Sebaiknya Mobil Bekas Banjir yang Sudah Diperbaiki Dibawa ke Bengkel Lagi?
13 Februari 2020 14:47 WIB
ADVERTISEMENT
Banjir menyebabkan kerusakan pada komponen kendaraan bermotor seperti mobil . Air yang merendam hingga masuk ke kabin bisa membuat bau tidak sedap dan masalah teknis seperti kelistrikan serta mesin.
ADVERTISEMENT
Belum lagi, jika perbaikan tidak dikerjakan dengan baik potensi karat di beberapa bagian bodi yang sulit dijangkau bisa terjadi. Service Head Bengkel Auto2000 Jayakarta, Hendra Leksmono, menegaskan mobil yang sudah terendam banjir memang tidak bisa 100 persen berfungsi normal.
"Yang perlu diingat, perbaikan setelah kebanjiran tidak bisa seratus persen normal kembali. Pasti ada yang tidak sempurna, seperti aroma bau, kadang jamur sampai masuk ke dalam jok yang tidak bisa terlihat," kata Hendra Leksmono saat ditemui di Auto2000 Glodok Plaza, belum lama ini.
Menurutnya, kebanyakan konsumen yang mobilnya terkena banjir tidak ingin tidak ingin mengganti langsung seluruh komponen yang rusak. Estimasi biaya perbaikan yang tinggi menjadi penyebabnya.
"Jadi efek dari kebanjiran ini mungkin 2-3 bulan ke depan masih akan muncul masalah-masalah yang tidak muncul sebelumnya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia mencontohkan komponen kelistrikan yang terkena uap air, awalnya tidak ada masalah, namun beberapa bulan ke depan bisa jadi tumbuh jamur yang semakin membesar sehingga memutus jalur kelistrikan.
Namun, Hendra memastikan mobil yang sudah diperbaiki selalu dinyatakan aman untuk dioperasikan kembali. Ia mengimbau konsumen lebih rutin mengecek mobilnya minimal sebulan sekali.
"Kami selalu cek dulu dengan komputer dan sistem. Kalau sudah oke semua dan normal, baru dinyatakan layak pakai, tapi nanti memang pasti ada problem lagi dan kita sampaikan seperti itu, tuturnya.
Lama Perbaikan
Soal estimasi lamanya perbaikan, Hendra mencontohkan kerusakan berat pada mobil yang terendam hingga plafon (heavy). Untuk kasus ini, biasanya banyak penggantian suku cadang yang bersifat slow moving sehingga pengerjaannya lebih lama.
ADVERTISEMENT
"Kalau pengerjaan spare part lengkap semua bisa sebulan, yang lama spare part slow moving, belum lagi kami saja di DKI menerima sekitar hampir 3000 unit mobil kena banjir (off the record) selama Januari," katanya.
Namun ia memastikan pemesanan suku cadang dari vendor Thailand dan Jepang tetap diprioritaskan untuk kasus banjir.
"Kita order spare part ada prioritas khusus, kita labeli khusus untuk banjir. Jadi APM akan mendorong ke vendor untuk didahulukan pengirimannya," pungkasnya.