Kapasitas Produksi Mobil di Indonesia 2,4 Juta Unit, Terpakai Baru 1,5 Juta Unit

29 Januari 2023 13:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pabrik mobil Daihatsu. Foto: Astra International
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pabrik mobil Daihatsu. Foto: Astra International
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi mengungkapkan, kapasitas produksi mobil dalam negeri baru terpakai 1,5 juta unit dari kapasitas penuh sebanyak 2,4 juta unit.
ADVERTISEMENT
“Tahun 2022, kapasitas produksi pabrikan itu sekitar 1,5 juta unit. Itu dikarenakan kita masih mengimpor kendaraan CBU (Complete Build Up) sebanyak 70 hingga 80 ribu,” ungkapnya belum lama ini.
Melihat proses produksi all new Kijang Innova Zenix Foto: Gesit Prayogi/kumparan.com
Rinciannya, kapasitas produksi untuk pemakaian domestik mencapai angka 1,05 juta unit kendaraan. Sementara, lini produksi ekspor menyumbang 470 ribu unit.
“Jadi, kita masih ada over capacity sekitar 920 ribu unit kendaraan. Mudah-mudahan, pada tahun ini bisa terpakai,” ujarnya.
Melihat proses produksi mobil Wuling Foto: Gesit Prayogi/kumparan
Meski demikian, ada sejumlah tantangan yang bakal dihadapi oleh Indonesia selama 2023 ini. Beberapa di antaranya adalah Perang Rusia-Ukraina yang masih berkepanjangan dan berdampak secara global hingga krisis rantai pasok global.
“Kemarin, pabrik semi konduktor di China mengalami kebakaran. Ini tentunya membuat was-was karena adanya potensi shortage chip lagi. Mudah-mudahan, Indonesia selamat (dari ancaman tersebut),” ujarnya.
Toyota Thailand dapat izin produksi mobil listrik Foto: dok. Istimewa
Selain itu, kompetisi di negara ASEAN juga jadi salah satu tantangan tersendiri bagi industri otomotif Indonesia. Saat ini, Indonesia menempati urutan ke 15 sebagai negara produsen otomotif terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Jumlah ini kalah dari Thailand yang mampu membuat kendaraan hingga 1,88 juta mengacu data dari Federation of Thai Industries (FTI). Ini naik sekitar 11,7 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pabrik Toyota Indonesia. Foto: Istimewa
Yohannes Nangoi bilang, industri otomotif telah menyumbang 1,5 juta lapangan pekerjaan di Indonesia. Selain itu, sektor ini diklaim berkontribusi sebesar 20 persen terhadap GDP sehingga sangat krusial bagi perekonomian Indonesia.
“Industri otomotif itu posisinya berada di posisi keenam sebagai penyumbang GDP Indonesia non migas. Kami berharap, industri otomotif bisa masuk ke tiga besar penyumbang pendapatan negara terbesar dari sektor non migas,” pungkasnya.