Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Managing Director PT Adiputro Wirasejati, David Jethrokusumo mengemukakan, besar peluangnya sebuah perusahan karoseri asal Indonesia bisa menyuplai armada ke sana.
Apalagi hingga kini, Adiputro belum melakukan ekspor bus keluar negeri. Maka dari itu untuk memulainya, David bakal coba peruntungannya mengekspor bus ke Arab Saudi.
"Ya kami sih jujur tujuan dan cita-cita saya ini sebenarnya lagi nyerang bus haji, saya maunya ke timur tengah. Selama ini haji paling besar kan dari Indonesia, duit kita lari ke sana," kata David saat berbincang dengan kumparan belum lama ini.
Armada angkutan jemaah haji di sana papar David masih menggunakan bus asal China besutan perusahaan bernama King Long.
Mengacu laporan Chinabuses, tercatat sudah ada sekitar lima ribu unit bus King Long di Arab. Pada paruh pertama 2018, 500 unit bus diekspor ke sana, yang semakin menjadikannya satu-satunya perusahaan asing penyedia transportasi lokal.
ADVERTISEMENT
Tak cuma di Arab, King Long juga berhasil mendominasi pasar menjadi armada transportasi di Mesir, Irak, Qatar, Bahrain, Oman, Aljazair, Tunisia, dan negara lain di Uni Emirat Arab.
Gayung bersambut, sebuah perusahaan otobus di Arab Saudi diakui David sudah menemuinya untuk memesan bus buatan Adiputro .
"Tahun lalu sudah ke tempat kami, mereka tertarik. Cuma mereka menanyakan pemerintah hadir untuk mendukung atau tidak," kata David.
Ya hanya saja hingga kini belum terealisasi ekspornya. Katanya ekspor ke Arab tidak semudah ke negara lain di Asia Tenggara, seperti yang dilakukan karoseri lain.
"Kami kesulitan, ekspor itu belum ada one door (mengurus ekspor bus ke Arab Saudi), jadi kepental karena menjadi angkutan haji pasti berhubungan dengan Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri, sampai perdagangan," tambahnya.
Kendati demikian David optimistis rencananya tercapai. Bus buatan dalam negeri bila disandingkan dengan model lain, khususnya dari China lebih memiliki keunggulan.
ADVERTISEMENT
"Mereka kaget Indonesia bisa bikin bus , mereka tahunya cuma TKW. Dan mereka lihat spesifikasinya dibandingkan China jauh, bagusan punya kita," tandas David.