Kata Nusantara Grup Soal Konsumen RE yang Belum Terima STNK dan BPKB dari DMI

28 Oktober 2020 8:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Royal Enfield Himalayan. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Royal Enfield Himalayan. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Royal Enfield (RE) Indonesia kini dipegang oleh distributor resmi baru yakni PT Nusantara Batavia International (Nusantara Group) per maret lalu, dari sebelumnya PT Distributor Motor Indonesia (DMI).
ADVERTISEMENT
PT NBI pun akhirnya buka suara terkait keluhan konsumen yang belum menerima STNK dan BPKB dari kendaraan yang dibeli selama periode 2018-2020.
Ilustrasi BPKB mobil halaman pertama terdapat hologram. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri
Saat itu pembelian dilakukan melalui distributor lama, yakni PT DMI. Peralihan manajemen ini memunculkan pertanyaan, apakah Royal Enfield di bawah naungan PT NBI akan mengurus surat-surat konsumen lama?
Menjawab ini General Manager PT NBI, Gwesley Griemaldy Kussoy menuturkan bahwa pihaknya tak bisa membantu menyoal pengurusan surat-surat yang belum terbit oleh distributor lama.
"Untuk hubungan dengan DMI kita enggak ada sama sekali. Jadi untuk berkas dan apa pun yang ada di sana tidak dilimpahkan ke kita. Jadi saya harap itu harus dibereskan betul-betul oleh DMI," kata Gwesley saat berbincang dengan kumparan, di diler Royal Enfield, Pondok Indah, Jakarta Selatan belum lama ini.
Royal Enfield Himalayan dengan warna baru. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Meski begitu, kata Gwesley, pihaknya terus berkomunikasi dengan DMI sebagai pihak importir terdahulu untuk dapat menyelesaikan proses STNK dan BPKB dari motor-motor tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau di struktur itu kan ada namanya Royal Enfield Prinsipal, lalu APM, dan diler. Kita ini adalah APM, jadi saya rasa jika belum ada progres yang bisa kejar masalah ini adalah pihak prinsipal," tambah dia.
Selain itu, produsen motor asal India itu juga mengklaim telah mengirimkan surat resmi kepada DMI, untuk mendesak agar segera menyelesaikan semua kelengkapan dokumen STNK dan BPKB yang bermasalah.

Berimbas pada penjualan

Royal Enfield Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Isu tak sedap ini disebutkan Gwesley memang berpengaruh pada sektor penjualan di bawah kepengurusan baru.
"Iya, memang awalnya berpengaruh. Karena mau kembalikan trust konsumen itu tidak mudah," jelas dia.
Pasalnya banyak calon konsumen yang merasa cemas untuk membeli produk Royal Enfield dengan alasan proses penerbitan surat-surat yang akan sama dengan DMI.
ADVERTISEMENT
"Kita selalu sampaikan jika kita betul-betul berbeda dan tidak melanjutkan yang dulu. Diler kita benar-benar baru dan saya rasa Nusantara adalah grup yang cukup besar," jelas dia.

Tak ambil fasilitas distributor lama

Diler baru Royal Enfield di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Untuk membuktikan keseriusan NBI memegang merek Royal Enfield di Indonesia. Seluruh fasilitas baik diler, stok unit, hingga tenaga kerja menggunakan yang baru.
"Saya selalu sampaikan bahwa kita berbeda. Kita tidak ambil alih fasilitas diler yang lama (DMI), stok unit, sampai karyawan. Kita menghindari semua urusan yang berhubungan dengan main diler yang lama," tegasnya.
Di tangan NBI, mereka menjanjikan kepada konsumen jika surat-surat baik STNK, BPKB, dan TNKB akan rampung dalam waktu 3 bulan.
"Jika dalam waktu itu surat-surat belum juga keluar kita akan tanggung jawab dengan memberikan surat jalan resmi," jelasnya.
ADVERTISEMENT