Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Oknum pengguna motor gede (moge ) yang sedang konvoi, mengeroyok anggota TNI di Bukittinggi, Sumatera Barat, karena mereka tak terima ditegur.
ADVERTISEMENT
Ini tentu akan memperburuk citra pengguna moge di masyarakat. Walaupun memang tak semua memiliki karakter seperti itu.
Menanggapi kasus tersebut, psikolog dari Universitas Indonesia Erita Narhetali menyebut, ini merupakan salah satu bentuk extended self.
"Manusia cenderung menggunakan barang --dalam hal ini kendaraan-- yang dia gunakan sebagai perpanjangan dirinya. Moge ini besar dan powerful, secara fisik," ucapnya kepada kumparan belum lama ini.
Erita menyebut, ada satu artikel penting dari Russel Belk (1988) tentang Possession and Extended Self. Intinya konsumen memilih mengkonsumsi produk tertentu --terutama produk barang mewah, sebagai bagian dari upaya dia membuat identitas diri (possession), atau merujuk pada kecenderungan seseorang mendefinisikan diri berdasarkan kepemilikannya.
Motor gede secara fisik punya bodi yang besar dan powerful. Ini bukan tidak mungkin, mendorong pemiliknya juga untuk memiliki karakter atau identitas serupa ketika di jalan. Dan cenderung bersikap arogan.
"Tapi tidak semua konsumen --pengguna motor gede-- mengalami hal tersebut," tutur Erita yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Polandia.
ADVERTISEMENT
Apalagi dalam gambaran-gambaran sinematik, tak sedikit pengguna moge yang diidentikkan dengan pria tangguh, pemberontak, bad-boy, abai hukum dan gambaran penjahat.
Walaupun kenyataannya hanya segelintir saja yang seperti itu, mengutip dari tesis milik Tarion J. Ahlers The Impact of Emotion on Consumer Decision-Making: A Consumer Behavior Analysis of Hedonic Consumption as Related to The Harley-Davidson Brand, Universitas Queen Margaret.
Tentu saja harapannya, hal ini tidak akan terjadi lagi ke depan. Sebenarnya di sisi lain, pengguna moge termasuk di Indonesia, mereka rajin melakukan kegiatan positif seperti bakti sosial.
Ini juga tertulis dalam tesis Tarion J. Ahlers halaman 155, saat dirinya mewawancarai anggota komunitas Harley Owner Group (HOG ), di daerah Edinburgh, Skotlandia.
ADVERTISEMENT