Kawasaki Indonesia Khawatir, Isu Resesi Bikin Penjualan Drop

17 Desember 2022 17:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasaki Motor Indonesia, Abdul Muis Jakarta. Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kawasaki Motor Indonesia, Abdul Muis Jakarta. Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Head & Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michael C. Tanadhi mengatakan, mencuatnya isu resesi ekonomi global bakal berdampak terhadap penjualan motor baru mereka.
ADVERTISEMENT
“Pasti berdampak, tapi dampaknya seperti apa kita belum tahu, ya. Dampaknya turun (penjualan) itu pasti, tapi turunnya seberapa itu belum bisa kita prediksi,” ujar Michael kepada kumparan belum lama ini.
Belum lagi, menurutnya segmentasi pasar pabrikan ‘geng hijau’ itu sedikit berbeda bila dibandingkan dengan dua pemain asal Jepang lainnya.
“Apalagi kita kan (jualan) motor hobi, kalau (terjadi) resesi saya rasa mereka (konsumen) pasti setop (beli motor) dulu,” jelas Michael.
Kawasaki Motor Indonesia, Abdul Muis Jakarta. Foto: Sena Pratama/kumparan
Dirinya menambahkan, mayoritas konsumen yang melakukan pembelian motor Kawasaki dengan sistem pembelian cash sebesar 60 sampai 70 persen.
Michael mengaku, perusahaan yang dijelaskannya sudah menyiapkan beberapa rencana dan strategi bilamana nantinya menghadapi resesi ekonomi tersebut. Meski, ia belum bisa membeberkan detailnya.
ADVERTISEMENT

Tanggapan AISI soal isu resesi

Ketua Bidang Komersil Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala menanggapi soal isu resesi ekonomi global yang kemungkinan dapat mempengaruhi penjualan motor nasional.
“Kita sih berpikiran positif saja, resesi di beberapa negara tapi mungkin di Indonesia harapannya sudah lebih baik, melandai. Daya beli mungkin masih terjaga, hanya saja pada daerah-daerah tertentu seperti daerah komoditi mungkin akan berpengaruh,” ujar Sigit ketika dihubungi kumparan.
Pabrik Kawasaki Motor Indonesia Foto: Istimewa
Dirinya menambahkan, tidak semua sektor akan terpengaruh soal isu resesi tersebut. “Pasti hanya sektor-sektor tertentu saja. Salah satunya mungkin sektor komoditi karena ekspornya mungkin melambat, ya,” jelas Sigit.
Walau dihantui soal isu resesi, tetapi ia optimis penjualan sepeda motor nasional tahun depan dari anggota AISI meliputi Honda, Yamaha, Kawasaki, Suzuki, dan TVS, paling tidak dapat menyentuh angka 5 juta unit.
ADVERTISEMENT
“Harapannya begitu, kalau bisa lebih (dari 5 juta unit), ya. Tapi dengan catatan, kalau (pasokan) chip semikonduktor sudah pulih,” tukasnya.
***