Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Masalah keselamatan jelas menjadi alasan utama dilarangnya membonceng seorang anak kecil, apalagi bisa teknik dan cara berboncengannya salah. Posisi duduk anak kecil yang belum sempurna, dinilai dapat menyebabkan anak kecil tersebut menjadi rentan kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
ADVERTISEMENT
“Kalau bicara boleh atau tidak, memang secara hukum aturannya tidak berbunyi secara spesifik. Tapi kalau ditanya risikonya, jelas sangat banyak,” jelas Jusri Pulubuhu, Pakar keselamatan lalu lintas sekaligus pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC),
Dengan menempatkan anak kecil di posisi depan pengendara, baik itu tanpa atau menggunakan kursi tambahan, tetap tidak direkomendasikan. Dengan adanya seorang anak kecil di posisi depan pengendara, dikhawatirkan akan menghalangi visibilitas serta ruang gerak pengendara tersebut.
“Jelas bisa menghalangi visibilitas dan mengganggu ruang gerak pengendara,” ujar Jusri.
Belum lagi, adanya anak kecil tersebut di posisi depan, bisa saja sewaktu-waktu menekan beberapa tombol yang ada pada setang motor, seperti klakson, lampu sein dan lainnya.
Sementara itu, jika membonceng anak dengan menempatkannya di tengah di antara posisi pengendara dan penumpang, dinilai berpotensi membuat sang anak menjadi sesak karena terhimpit.
ADVERTISEMENT
Posisi duduk yang ideal bagi seorang anak, menurut Jusri tetaplah di jok belakang tanpa dihimpit oleh penumpang lain. Hanya saja, anak kecil yang boleh duduk di posisi tersebut haruslah anak yang sudah memiliki postur tubuh ideal.
Postur tubuh ideal yang dimaksud Jusri tersebut, ialah dengan kaki yang sudah mampu berpijak secara sempurna pada bagian foot step. Bila kaki tersebut belum mampu berpijak secara sempurna pada foot step, dikhawatirkan akan membuat sang anak menjadi rentan kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
Tidak lupa, Jusri juga mengingatkan agar sang anak tersebut tetaplah menggunakan helm yang sesuai standar keselamatan dan berpegangan dengan pengendaranya.