Kecelakaan Mobil Pameran di Dalam Mal, Siapa Seharusnya Bertanggung Jawab?

24 April 2024 6:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pameran mobil di dalam mal. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pameran mobil di dalam mal. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belum lama ini publik dikejutkan dengan peristiwa kecelakaan mobil pameran di dalam salah satu mal di Jakarta yang alami kecelakaan dengan meluncur ke arah depan. Kronologi kejadian tersebut masih terus didalami hingga kini.
ADVERTISEMENT
Mobil listrik yang diketahui merupakan Chery Omoda E5 itu diduga tak sengaja dioperasikan oleh seorang bocah yang luput dari pengawasan orang tuanya. Baik orang tau bocah tersebut dan pihak diler yang memiliki unit mobil listrik itu disebut sudah berdamai.
“Masalahnya sudah selesai dengan damai secara kekeluargaan,” kata Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia (CSI), Rifkie Setiawan kepada kumparan, Selasa (23/4).
Usai insiden tersebut Rifkie menambahkan, telah mengimbau ke setiap diler dan tenaga penjual Chery lainnya agar mencegah kejadian serupa terulang.
“Untuk langkah awal kita adalah mengimbau seluruh diler dari sales-nya untuk lebih aware terhadap konsumen yang membawa anak-anak dalam mendemostrasikan kendaraan,” ujarnya.
Berkaca dari peristiwa tersebut, menurut Direktur Keuangan dan Sekretaris Metropolitan Land (Metland) Olivia Surdjo, unit mobil yang dijadikan barang pajangan pameran di dalam mal seharusnya tidak boleh dinyalakan.
Ilustrasi pameran mobil di mal. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Mobil listrik display (di mal yang dikelola Metland) tidak kami izinkan untuk menyalakan mesin/sistem selama pameran. Apabila pengunjung ingin melakukan test drive atau hal yang mengharuskan mesin nyala kami sediakan lot parking khusus," buka Olivia dihubungi kumparan, Selasa (24/4).
ADVERTISEMENT
Bila sampai peristiwa serupa terjadi di area mal yang dikelola perusahaannya, Olivia bilang segala tanggung jawab akan tetap mengarah ke peserta pameran. Dalam konteks ini, artinya diler atau agen pemegang merek (APM) kendaraan tersebut.
"Karena mereka yang melakukan sewa kepada kami dan sudah dilakukan kesepakatan sebelumnya. Sanksinya bisa berbentuk ganti rugi, namun apabila dari pihak penyewa (peserta pameran) tidak kooperatif kemungkinan kami akan melakukan blacklist pada peserta pameran," pungkasnya.
***