Kecelakaan Truk di Cibubur, Ahli Ingatkan Pentingnya Sikapi Kendaraan Besar

24 Desember 2022 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga membantu efakuasi mobil Pajero Sport yang tertimpa Truk pasir di Jalan Alternatif Cibubur. Foto: Rinjani Meisa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga membantu efakuasi mobil Pajero Sport yang tertimpa Truk pasir di Jalan Alternatif Cibubur. Foto: Rinjani Meisa/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah truk pasir menimpa Pajero Sport hitam di Jalan Alternatif Cibubur pukul 05.30 WIB pagi tadi. Dua orang di dalam mobil yaitu Brigjen TNI Eko Setyawan Airlangga dan istrinya selamat, meski harus dibawa ke rumah sakit karena luka yang dialami.
ADVERTISEMENT
"Mitsubishi Pajero yang dikemudikan oleh Brigjen TNI Eko Setyawan Airlangga belok ke kanan dengan maksud putar balik dan menyalakan lampu sein dan membunyikan sirene,” ungkap Kapuspen TNI Laksamana Muda TNI Kisdiyanto dalam keterangannya.
“Sehingga, pengemudi kendaraan roda 4 truk yang akan menuju Cileungsi terkejut dan membanting setir ke kanan sehingga menabrak beton pembatas jalan, oleng dan jatuh menimpa Pajero," lanjutnya.
Petugas menderek mobil Pajero Sport yang tertimpa truk pasir di Jalan Alternatif Cibubur. Foto: Rinjani Meisa/kumparan
Menanggapi hal tersebut, pendiri sekaligus instruktur senior Jakarta Defensive Driving Consultant, Jusri Pulubuhu, mengingatkan pentingnya berlaku asertif, atau melakukan kajian risiko ketika berada di jalan raya. Utamanya, memahami karakteristik kendaraan besar.
“Angkutan berat dan besar memiliki dinamika-dinamika besar sehingga menimbulkan energi besar. Sepatutnya, kita harus jaga jarak yang jauh bila berada di samping atau di belakangnya. Jangan membuat gerakan tiba-tiba,” ujarnya saat dihubungi kumparan, Jumat (23/12).
Truk bermuatan susu formula terbalik di Cianjur, Sabtu (1/10/2022). Foto: Dok. Istimewa
Katanya, kendaraan besar bisa mengalami weight shifting atau perpindahan bobot ketika melakukan gerakan manuver. Bila dilakukan secara mendadak dan tiba-tiba, mobil bisa mengalami kehilangan kontrol karena berat akan terdistribusi ke bagian terluar kendaraan ketika menikung.
ADVERTISEMENT
Weight shifting tersebut dikarenakan adanya gaya sentrifugal ketika mobil menikung. Itu adalah gaya melebar yang bergerak ke arah luar dari ketika mobil menikung. Kalau tikungan ke kanan gayanya ke kiri,” terangnya.
Ilustrasi rambu u turn atau putar balik. Foto: wuling.id
Selain itu, ia mengingatkan blind spot kendaraan truk yang cukup besar. Makanya, ketika melakukan manuver seperti di area putar balik, pengemudi mobil terutama mobil kecil hindari manuver ke arah titik buta pengemudi truk.
“Kalau enggak ada kendaraan lain dari lajur berlawanan bisa langsung dieksekusi. Kalau ada, berhenti dulu dan jangan membuat kaget lalu lanjut untuk putar balik. Jangan juga memaksa ingin putar balik duluan,” pungkasnya.