Kelebihan Baterai Solid State yang Dikembangkan Toyota

3 Desember 2022 17:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baterai Toyota Kijang Innova Zenix jenis nikel. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Baterai Toyota Kijang Innova Zenix jenis nikel. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan pengembangan kendaraan elektrifikasi untuk masa depan, Toyota juga mengembangkan teknologi baterai yang lebih mutakhir yakni All-Solid State Battery.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya sejak tahun 2000-an awal sudah ada, pengembangannya bersama dengan Panasonic. Masih ke depannya hingga tahun 2029 dan rencananya sekaligus akan diperkenalkan,” buka Presenter xEV Center, Nathasya Natalia di Toyota xEV Center Karawang, Jawa Barat.
All-Solid State Battery disebut sebagai game changer untuk kendaraan elektrifikasi seperti mobil hybrid, plug-in hybrid, mobil listrik, hingga fuel cell karena berbagai keunggulannya.
“Lebih ringan dari baterai lithium-ion yang biasanya, ukurannya juga lebih kompak, jarak tempuh yang ditawarkan juga lebih jauh, dan durasi pengecasan yang lebih cepat,” imbuh Nathasya.
Infografis perbandingan jenis dan teknologi baterai kendaraan elektrifikasi Toyota. Foto: TMMIN
Solid state battery memiliki unsur material dan struktur penyusun yang berbeda dibandingkan dengan jenis baterai lainnya seperti baterai nickel metal hybrid, nickel metal hybrid bipolar, dan lithium-ion battery.
ADVERTISEMENT
Tidak seperti ketiga jenis baterai tersebut yang masih terdapat unsur separator dan elektrolit cair, solid state battery tidak memiliki separator. Solid state battery terdiri atas lapisan tipis elektrolit padat, lapisan itu terletak di antara elektroda positif dan elektroda negatif.
“Bobotnya juga hanya sekitar 200 (kilogram) jika dibandingkan dengan baterai mobil listrik biasa dengan kapasitas yang sama,” jelas Nathasya.
Toyota mengeklaim, selain memiliki daya penyimpanan yang besar dalam ukuran yang kompak, solid state battery juga dapat membawa mobil listrik menempuh jarak 500 kilometer hanya sekali cas, yang mana pengisiannya hanya membutuhkan waktu berkisar 10 menit.
“Rencananya ini (solid state battery) akan mulai dipopulerkan untuk produk-produk hybrid Toyota ke depannya lebih dulu, supaya mencapai nilai keekonomian. Karena saat ini ada material yang masih terbilang mahal di solid state battery makanya saat ini belum diimplementasikan,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
“Secara global Toyota sudah menjual sebanyak 20 juta unit mobil hybrid, kalau baterai itu diimplementasikan ke hybrid tentu akan berdampak dengan harga yang lebih ekonomis,” pungkas Nathasya.
***