Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kemenhub Beli 6 Mobil Listrik Khusus Bandara Buatan UGM, Ini Spesifikasinya
21 Desember 2021 11:23 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan (Kemenhub ) resmi membeli 6 unit mobil listrik buatan Universitas Gadjah Mada dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Mobil listrik itu bernama GATe atau Gadjahmada Airport Transporter Electronic.
ADVERTISEMENT
Kehadiran dari mobil listrik GATe ini merupakan hasil kerja sama penelitian LPDP dan Direktorat Penelitian UGM sebagai upaya mengurangi polusi di area bandara dan sejalan menuju netral karbon.
“Bangga sekali, hari ini (18/12) saya menyaksikan langsung acara simbolis pembelian mobil listrik buatan Universitas Gadjah Mada dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), yang bernama mobil “GATe” di Yogyakarta,” ungkap Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi melalui akun Instagramnya.
Adapun, keenam unit GATe itu akan dioperasikan pada beberapa bandara di Indonesia. Nantinya, 2 unit akan digunakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, kemudian 4 unit masing-masing dari PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, Grab, dan Gojek.
Dari keenam unit tersebut, bandara Soekarno-Hatta akan mendapatkan 3 unit GATe, sementara bandara Yogyakarta juga akan mendapatkan 3 unit GATe.
ADVERTISEMENT
Mulai produksi massal tahun depan
Selaku pembuat mobil listrik GATe, Arif Wibisono mengatakan, mobil listrik tersebut memang saat ini dikhususkan untuk kebutuhan bandara saja dan belum ada rencana untuk di luar kebutuhan bandara, sesuai dengan namanya.
Tambahnya, Arif mengatakan kalau mobil listrik GATe akan mulai memasuki tahap produksi pada awal tahun 2022 mendatang. Kemudian pengiriman unit juga akan dilakukan secara bertahap.
“Kita usahakan itu Januari sudah bisa (produksi), karena detailnya belum kita bahas lagi, tapi Januari Insyaallah sudah bisa paling tidak (produksi) 2 unit,” terangnya ketika dihubungi kumparan, Senin (20/12).
Artinya, mobil listrik GATe akan dikirim kepada para pembelinya setiap 2 unit terlebih dahulu. Sehingga tidak bisa langsung dikirim secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Penggunaan mobil listrik GATe pada bandara-bandara di Indonesia juga menjadi salah satu cara untuk membantu pengembangan mobil listrik tersebut lebih lanjut melalui respons yang diterima oleh pengguna.
Budi juga melihat kehadiran dari mobil listrik buatan anak bangsa ini sejalan dengan presidensi G20 tentang upaya negara di seluruh dunia menangani perubahan iklim, salah satunya dengan mengurangi emisi dengan kendaraan berbasis listrik.
“Nanti ada kegiatan di Bali G20, ini (GATe) akan mewarnai G20 bulan Oktober di Bali, semangat ini harus kita lakukan,” ucap Budi melalui keterangan resminya.
Spesifikasi mobil listrik GATe
Sedikit informasi, mobil listrik buatan UGM ini mulai dikembangkan pada tahun 2019. Memiliki konsep sebagai kendaraan untuk bandara, mobil ini mampu menampung sebanyak 4 sampai 6 penumpang sekaligus.
ADVERTISEMENT
Adapun, untuk soal spesifikasinya Arif masih belum bisa memastikan karena mobilnya masih dalam tahap pengembangan. Untuk saat ini, mobil listrik tersebut dibenamkan baterai berkapasitas 150 Hz dan memiliki kemampuan berjalan sekitar 70 km dengan kecepatan 21 km/jam.
“Ini karena masih pengembangan, jadi masih ada beberapa perubahan, kita belum bisa memastikan yang tepat bagaimana,” tuturnya.