Kemenperin: Hengkangnya LG dari Konsorsium Baterai EV Itu Lazim, Jangan Khawatir

25 April 2025 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, mundurnya LG Energy Solution (LG) dari investasi proyek kendaraan listrik di Indonesia bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan untuk keberlanjutan industri di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia ini semakin tumbuh, dengan kapasitas yang jauh melampaui perkembangan pasar,” kata Agus lewat keterangan resminya.
Agus mengatakan, saat ini sudah ada perusaahaan asal China yakni Huayou yang menggantikan LG untuk berinvestasi. Perusahaan tersebut berasal dari Tongxiang Zhejiang.
Pekerja berjalan di dekat kontainer yang berisi kemasan sel baterai di pabrik baterai kendaraan listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power usai diresmikan di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
lebih rinci, perusahaan tersebut fokus dalam kegiatan penelitian, pengembangan, dan manufaktur material baterai lithium-ion energi serta material kobalt. Komponen tersebut merupakan bahan utama untuk produksi elektronik hingga kendaraan listrik.
“Dalam sebuah konsorsium bisnis atau proyek skala besar, pergantian investor merupakan hal yang lazim terjadi. Ini tidak mengganggu dari target program pengembangan EV di Indonesia,” ujarnya.
“Akselerasi pengembangan untuk ekosistem kendaraan listrik di Indonesia tetap berjalan sesuai perencanaan dan targetnya, apalagi sudah ada yang berproduksi,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Agus menjelasakan, saat ini ada dua perusahaan yang memproduksi baterai untuk motor listrik, yaitu PT Industri Ion Energisindo yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 10 ribu baterai per tahun dengan nilai investasi sebesar Rp 18 miliar.
Pekerja berjalan di dekat kontainer yang mengangkut sel baterai di pabrik baterai kendaraan listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power usai diresmikan di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
Lalu, PT Energi Selalu Baru dengan kapasitas produksi sebanyak 12 ribu baterai per tahun. Perusahaan ini meggelontorkan investasi sebesar Rp15 miliar.
Selain itu ada industri baterai sel untuk mobil listrik, yaitu PT HLI Green Power, konsorsium antara Hyundai Grup dan LG sebagai produsen sel baterai. Pabrik tersbut punya kapasitas tahap pertama sebesar 10 GWh. Sedangkan nilai investasinya mencapai 1,1 miliar USD.
Rencananya Industri sel baterai ini akan memasok 150 ribu hingga 170 ribu unit kendaraan bermotor listrik lewat PT Hyundai Energy Indonesia selaku industri baterai pak. Pabrikan ini memiliki kapasitas produksi hingga 120 ribu pak baterai kendaraan bermotor listrik dengan total investasi sebesar Rp 674 milliar.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya ada PT International Chemical Industry yang memiliki kapasitas produksi mencapai 100 MWh per tahun atau setara dengan 9 juta sel. Pabrikan ini menargetkan target total kapasitas produksi sebesar 256 MWh per tahun atau setara dengan 25 juta sel.
Ternyata, selain PT Hyundai Energy Indonesia terdapat 1 produsen baterai pak lain, yaitu PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia yang memiliki total nilai investasi lebih dari 8,7 juta USD dengan kapasitas produksi sebesar 17.952 unit per tahun.
Menurut Kemenperin, pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sejalan dengan kebijakan hilirisasi yang merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Semangat ini sesuai dengan misi Asta Cita Bapak Presiden, yakni melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
*****
kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 akan digelar pada Selasa, 6 Mei 2025, di MGP Space, SCBD Park.
Forum diskusi ini menghadirkan para pemangku kepentingan, termasuk pemimpin industri, profesional, dan perwakilan pemerintah, untuk berdiskusi serta berbagi wawasan mengenai masa depan industri otomotif berkelanjutan.
Daftar sekarang di: kum.pr/nev2025.