Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kemenperin Siapkan Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Otomotif: Rilis Agustus
6 Mei 2025 15:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menetapkan target Net Zero Emission di sektor industri pada tahun 2050. Salah satu industri yang memegang peranan penting adalah otomotif. Demi mencapai target itu, Kemenperin sedang menyiapkan peta jalan (road map) dekarbonisasinya.
ADVERTISEMENT
"Industri otomotif merupakan salah satu kelompok industri yang menjadi target prioritas penurunan emisi nasional. Rencananya bulan Agustus kita sudah rilis tahap awal peta dekarbonisasi industri otomotif," ujar Apit Pria Nugraha, Kepala Pusat Industri Hijau Kemenperin, dalam acara kumparan New Energy Vehicle (NEV) Summit di SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5).
Apit menambahkan, target peta jalan itu bukan hanya menyasar kendaraan bertenaga listrik, tapi untuk industri otomotif dengan segala jenis teknologinya.
Apit mengakui menyusun peta jalan dekarbonisasi tersebut tidak mudah, sebab perkembangan di industri otomotif begitu cepat. Sehingga nantinya meskipun road map sudah diluncurkan, bakal ada pembaharuan tiap tahun.
"Kami akan treatment roadmap sebagai living document. Jadi mungkin tahun depan pasti kita koreksi lagi," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Apit juga menekankan proses transisi kendaraan berbahan bakar bensin menuju ramah lingkungan di Indonesia dilakukan secara bertahap. Hal ini dikarenakan populasi kendaraan dalam negeri yang masih didominasi Internal Combustion Engine (ICE).
"Kami sangat meng-encourage supaya shifting tidak terlalu drastis. BEV (kendaraan berbasis listrik) itu bagus, tapi kita gak serta-merta harus jumping langsung semuanya BEV. Kenapa? karena kita juga harus menyeimbangkan dengan kesiapan infrastruktur dan lain-lain. Bagi kami kebijakan itu harus sifatnya adaptif, tidak boleh shocking," kata Apit.
Walau demikian, kata Apit, Kemenperin tetap mendorong industri otomotif dalam negeri sejalan dengan target pengurangan emisi. Ia mencontohkan Kemenperin sudah bersiap menerapkan standar Euro 5 dan 6 untuk mobil bertenaga ICE (Internal Combustion Engine).
ADVERTISEMENT
"Terpenting ada kontribusi menurunkan emisi dulu. Dari situ kita mulai masuk ke hybrid EV, lalu masuk ke PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle). Goals-nya nanti mulai masuk ke fuel cell hydrogen base. Kalau kita bicara lebih futuristis lagi ada green ammonia," tutupnya.