Kenali dan Antisipasi Gejala Rem Blong

21 April 2018 8:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cakram berbahan karbon (Foto: Cyclenews)
zoom-in-whitePerbesar
Cakram berbahan karbon (Foto: Cyclenews)
ADVERTISEMENT
Rem blong alias keadaan ketika rem tidak dapat berfungsi dengan baik untuk mengurangi dan menghentikan laju kendaraan dapat mencelakakan siapa saja, baik pengemudi atau penumpangnya.
ADVERTISEMENT
Seperti yang terjadi baru-baru ini, sebuah kegiatan yang melibatkan dua orang laki-laki yang tidak dapat menghentikan laju motor matiknya saat menuruni jalur Cangar-Pacet, Mojokerto. Dalam video tersebut, keduanya dapat menyelamatkan diri setelah menabrak dinding karung berisi pasir yang sengaja dibuat oleh tim relawan untuk menahan laju kendaraan yang mengalami rem blong.
Ya, jalur ini memang banyak diketahui sebagai salah satu tempat yang rawan rem blong. Suda ada beberapa kejadian serupa paling tidak dalam beberapa tahun belakangan. Tidak heran kalau kemudian sudah disiapkan gundukan pasir untuk menahan laju kendaraan yang dibuat beberapa relawan.
Menurut Technical Training PT Astra Honda Motor (AHM), Endro Sutarno, kejadian tersebut kemungkinan disebabkan oleh 'angin palsu' sehingga rem tidak dapat bekerja dengan baik. Dengan kata lain, tuas rem masih dapat diayunkan namun kampas rem tidak menggigit cakram alias ngempos karena tekanan minyak rem terhalang udara yang disebut sebagai 'angin palsu' tadi.
ADVERTISEMENT
"Saat turunan mereka menggunakan rem secara terus-menerus, sehingga pada saat posisi tertentu, kondisi remnya panas akibat gesekan yang berlebih, begitu panas, di kaliper rem terjadi vapor lock. Vapor lock itu adalah kejadian saat minyak rem mendidih, sehingga mengakibatkan penguapan yang menghasilkan 'angin palsu' pada selang rem yang akhirnya membuat rem blong," jelas Endro beberapa waktu lalu saat ditemui kumparanOTO.
Masih dijelaskan Endro, vapor lock dapat terjadi baik kendaraan roda empat atau roda dua. Pada kendaraan bekas maupun pada kendaraan yang masih baru.
Adapun menurut Endro, vapor lock dapat dihindari dengan kesadaran pertama-tama dari si pengendara atau pengemudi kendaraan itu sendiri. Apabila sudah merasakan gejala kinerja rem mulai berkurang, seperti saat menginjak atau menarik rem agak dalam tetapi tidak dapat mengurangi laju, maka saat itulah rem blong kemungkinan terjadi.
ADVERTISEMENT
Tambahnya lagi saat merasakan gejala tersebut, pengendara diwajibkan menepikan kendaraannya dahulu untuk menurunkan suhu komponen pengereman.
"Kalau sudah terasa panas, itu wajib menepi, didiamkan dulu sambil siram air sedikit-sedikit terutama cakramnya biar suhunya berkurang," tambah Endro.
Namun beda halnya saat sudah didiamkan dan dijalankan kembali gejala yang sudah disebutkan tadi masih terasa, itu artinya komponen pengereman kendaraan sudah mengalami vapor lock, sehingga angin palsu tersebut harus dikeluarkan.
"Sebetulnya kalau sebelum vapor lock, disiram aja beres. Tapi kalau sampe blong sudah ada angin palsu berarti itu harus dibuang anginnya, minyak rem harus diganti baru, jangan ditambahin. Kalau ditambahin minyak rem tapi anginnya enggak dibuang ya sama saja," jelasnya.
Maka dari itu, apabila sudah terjadi vapor lock, alangkah baiknya jika Anda langsung menghubungi mekanik terdekat untuk mengatasi angin palsu pada komponen pengereman kendaraan Anda, stay safety guys.
ADVERTISEMENT