Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kemudahan tersebut berkat jenis transmisi yang digunakan yakni Continuously Variable Transmission (CVT). Komponen utama transmisi CVT terdiri dari dua buah puli (pulley) yang dihubungkan dengan sabuk V (V-belt).
Cara kerjanya, tenaga dari mesin memutar puli depan untuk menggerakkan puli belakang dan kopling sentrifugal yang menghubungkan ke roda belakang. Sehingga motor dapat melaju.
Meski terbilang sederhana, namun jenis transmisi ini bukan tanpa masalah. Penyakit gredek alias gejala getar kerap dijumpai pada area CVT motor.
Mekanik sekaligus pemilik bengkel Zona Speed, Ariyanto mengatakan biasanya gejala gredek ditandai dengan getaran yang terasa saat akselerasi atau bukaan gas pertama.
“Paling terasa itu waktu di polisi tidur dan tanjakan, ditarik gas awal motor jadi bergetar. Apalagi saat sedang boncengan, itu gredek atau brebetnya tambah parah lagi,” ujar pria yang karib disapa Om Ari ini kepada kumparan (27/3).
ADVERTISEMENT
Penyebab gejala gredek pada CVT
Ari menuturkan, penyebab munculnya gejala gredek umumnya karena komponen di dalam CVT yang kotor.
“Penyebab selipnya itu bisa karena kotor, seal puli bocor, bisa juga karena oli mesin bocor masuk CVT, itu bikin gredek. Tapi umumnya sih karena kotor,” imbuh Ari.
Selain bagian dalam rumah CVT yang kotor, Ari menambahkan faktor lainnya yakni beberapa motor matik yang memang punya penyakit bawaan gredek pada CVT-nya.
“Contohnya kayak punya motor Vario atau PCX 150, itu kan sudah terkenal dengan gredeknya,” papar Ari.
Solusi atasi gejala gredek pada CVT
Cara paling sederhana untuk mengatasi gejala gredek adalah dengan membawa ke bengkel untuk dilakukan pembersihan komponen dan rumah CVT.
ADVERTISEMENT
“Servis CVT semuanya dibongkar, kalau diperlukan dilakukan penggantian atau penambahan gemuk CVT, rumah CVT juga dibersihkan,” kata Ari.
Sedangkan motor matik dengan penyakit bawaan gredek, bisa mencoba mengganti komponen, misalnya mengganti kanvas ganda dengan suku cadang bawaan motor matik lainnya.
“Misalnya kayak motor PCX, itu bisa pakai (kanvas ganda) punyanya Nmax,” imbuh Ari.
Kemudian, cara lainnya adalah dengan melubangi dinding mangkok ganda, guna mencegah penumpukan kotoran pada mangkok gandanya.
“Misal bisa dibikin tiga lubang kali empat titik jadi ada 12 lubang, supaya kotorannya enggak numpuk di dinding mangkok gandanya,” tandas Ari.
Cara kartel bisa jadi pilihan alternatif lainnya mencegah gejala gredek, namun Ari membeberkan, cara ini punya efek yang perlu diperhatikan.
ADVERTISEMENT
“Mangkok gandanya dikartel (permukaan dalam mangkok ganda dibuat kasar) atau dibubut. Tapi efeknya kanvas ganda jadi cepat habis, karena permukaanya jadi kasar,” terangnya.
Penggunaan produk aftermarket juga dapat jadi solusi lainnya atasi masalah gredek pada CVT.
“Pakai aftermarket atau dimodifikasi juga bisa, puli depan misalnya diubah derajatnya dengan cara dibubut, dudukan rollernya dikerok biar RPM mesinnya lebih cepat naik, dan sebagainya,” ujarnya.
Biaya perawatan dan penggantian komponen CVT
Menyoal biaya servis CVT, Ari mematok harga Rp 60 ribu untuk skutik di bawah 150 cc, sedangkan skutik di atas 250 cc tarifnya Rp 80 ribu.
“Semua komponen yang dibersihkan seperti kanvas ganda, V-belt, mangkok ganda, rumah CVT-nya, ada yang menggunakan semprot angin atau pakai cairan khusus,” jelas Ari.
ADVERTISEMENT
Untuk penggunaan produk aftermarket, mengingat banyaknya pilihan yang tersedia di pasaran dan menyesuaikan kebutuhan pemilik motor, maka biaya yang perlu disiapkan dapat beragam.
“Kalau aftermarket itu kan tergantung dari pemilik ya, yang diganti apa saja. Kalau satu set puli depan dan belakang bisa Rp 2 jutaan bahkan lebih tergantung mereknya apa,” tutur Ari.
Nah itu tadi beberapa kiat mengatasi gejala gredek pada CVT motor matik. Semoga bermanfaat.