Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Spesialis penjual Yamaha RX-King, Ahmad Arif dari gerai Arif King Priok mengatakan, stigma motor jambret tercipta pertama kali pada 1990-an. Saat itu, banyak pelaku kejahatan yang menggunakan RX-King sebagai tunggangan ketika melancarkan aksinya mulai dari jambret hingga perampokan.
"RX-King ini terkenal sama tarikan mesinnya yang gahar. Dia kencang dan cepat jika dibandingkan sama Ninja yang lebih dominan di tarikan atas. Mungkin karena karakter mesinnya yang ganas di bawah banyak yang gunakan RX-King (untuk kabur)," kata Arif kepada kumparan, Kamis (1/10).
Menurut Arif, stigma motor jambret pada RX-King tercipta lantaran pandangan masyarakat sendiri. Apalagi kata dia, saat itu banyak pengguna Yamaha RX-King yang sengaja membuat tampilannya bodong alias mencopot beberapa bagian motor agar terlihat lebih seram.
ADVERTISEMENT
Era berganti stigma pun berubah
Namun kini era telah terganti, berkat daya pikatnya yang tak pernah habis, stigma motor jambret pun perlahan hilang. Kini si 'raja jalanan' berubah menjadi motor antik yang diburu para kolektor.
Bahkan harga jualnya bikin geleng-geleng kepala. Belum lama ini RX-King Special Edition terjual dengan banderol tembus Rp 150 juta.
"Sekarang malah berlomba bikin motor RX-King tampil orisinil. Semakin orisinil harganya makin tinggi," ungkap Arif.
Dari motor jambret justru jadi incaran maling sekarang
Bukti julukan motor jambret kini telah lenyap bisa dilihat dari beberapa kasus motor dua langkah tersebut kerap kali digondol maling. Jika dulu Yamaha RX-King digunakan untuk aksi kejahatan, justru sekarang jadi incaran kejahatan.
ADVERTISEMENT
Kasus pencurian RX-King tak lepas dari banderolnya yang kini meroket. Apalagi untuk menemukan RX-King dengan kondisi mulus perlu merogoh kocek yang tak sedikit.
"Sekarang ditinggal sedikit saja sudah was-was takut hilang atau dicuri," kata Arif.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)