Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lewat acara bertajuk Seres E1 Media Fun Drive, kami diajak berkelana di area penyangga kota Jakarta. Bermula dari diler DFSK-Seres Citra Raya di Kabupaten Tangerang dan berakhir di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Sebagai awal, kami menggunakan Seres E1 L-Type alias varian yang tertinggi. Keunggulannya ada pada jarak tempuh sejauh 220 kilometer sekali isi daya dan sejumlah fitur yang menurut kami tidak ditemukan pada mobil listrik sekelasnya.
Lanjut, satu mobil masing-masing diisi oleh dua awak media. Penyebutan mungil untuk Seres E1 bukan tanpa alasan karena ia punya dimensi panjang 3.030 mm, lebar 1.495 mm, dan tinggi 1.640 mm. Makanya lebih ideal dihuni dua orang dewasa di depan.
Hujan menyertai perjalanan kami, panel meter menunjukkan data kendaraan berupa indikator daya 100 persen dengan estimasi jarak tempuh yang bisa dicapai 220 kilometer. Tak lupa, kami reset trip meter menjadi nol sebelum mulai tur.
ADVERTISEMENT
Kami tak langsung mendapat jatah mengemudi untuk etape pertama dari Citra Raya Tangerang menuju kawasan BSD. Sembari rekan media lainnya berkendara, kami coba ulas rasa duduk sebagai penumpang depan.
Meski ukuran Seres E1 terbilang mungil, tetapi karena bentuknya kotak membuat ruang kabinnya cukup luas. Belum lagi ditunjang dengan ukuran kaca yang besar, sangat membantu kemudahan visibilitas dari segala sisi.
Satu hal yang langsung membuat kami terkesan adalah kemampuan penyejuk ruangan atau AC yang bisa membuat kabin dingin dengan cepat. Belum lagi pengaturannya mudah dijangkau di area dasbor yang minimalis dan modern.
Setibanya di BSD untuk makan siang, akhirnya kami mendapat kesempatan berada di balik kemudi. Ergonomi posisi berkendara Seres E1 masih terbilang sangat oke untuk pengemudi berpostur 173 cm, tidak ada rasa canggung atau kagok.
ADVERTISEMENT
Kemudian bobot kemudinya ringan, maklum ukuran ban yang dikenakan juga terbilang mungil yakni 145/60 dipadukan velg 13-inci. Ini juga membantu manuver di ruas jalan sempit hingga berputar balik menjadi sangat mudah.
Seres E1 dibekali motor listrik penggerak berkekuatan puncak 30 kW atau setara 40,2 daya kuda dan torsi maksimum 100 Nm. Respons tenaga sebenarnya biasa saja, tidak menghentak atau cekatan. Namun kami rasa sudah sangat sesuai untuk pemakaian dalam kota.
Satu kelengkapan lain jadi unggulan adanya cruise control yang eksklusif pada Seres E1 varian tertinggi ini. Menurut pabrikan, jika sering memanfaatkan fitur ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan daya listrik.
Kebetulan rute yang dilalui mayoritas jalan lengang dan melewati ruas tol. Langsung kami aktifkan cruise control yang sudah bisa digunakan sejak kecepatan minimal 30 km/jam, kami atur kecepatan sesuai dengan kondisi arus lalu lintas.
ADVERTISEMENT
Saat di jalan tol misalnya, paling rendah kami atur pada kecepatan 60 km/jam dan yang tertinggi 65 km/jam. Karena situasinya cukup ramai lancar, kami jadi bisa berlama-lama menggunakan fitur cruise control tersebut.
Fitur cruise control ini cukup pintar menjaga keluaran daya terjaga di bawah 30 persen. Sampai di TMII, mobil tercatat telah menempuh jarak 90,1 kilometer dengan konsumsi daya rata-rata 6,1 kWh/100 km dan menyisakan baterai 67 persen.
Coba intip mobil peserta lainnya didapat hasil konsumsi daya baterai yang tersisa 54 persen setelah menempuh jarak serupa yakni 91,3 kilometer. Perlu diingat, kami menggunakan modus Eco selama perjalanan.
Kesimpulan Seres E1
Perjalanan yang cukup singkat itu memberikan kesan tersendiri untuk kami soal Seres E1 ini. Dimensi kompak, performa yang memadai untuk jalan perkotaan hingga ruas tol, dan fitur-fitur penunjang yang oke membuatnya bisa dipertimbangkan.
ADVERTISEMENT
Tentu saja perlu uji coba lebih lama dan dalam agar bisa mengulik Seres E1 ini. Tetapi coba rangkum beberapa poin apa saja yang kami suka dan menjadi catatan yang bisa dikembangkan lagi, berikut detailnya.
Pros
Cons
***