Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8

ADVERTISEMENT
Nissan Magnite menjadi alternatif pilihan mobil baru SUV perkotaan di Indonesia. Wujudnya ringkas berperawakan SUV dengan dimensi mirip city car.
ADVERTISEMENT
Mesin yang ditawarkan pun 1.000 cc 3-silinder turbo, dengan output 97 dk pada 5.000 rpm dan torsi puncak 160 Nm pada 2.800 hingga 3.600 rpm. Ya dengan embel-embel tersebut, seharusnya menawarkan performa berbeda di kelasnya.
Guna membuktikan itu semua, Nissan Motor Distribution Indonesia (NMDI) mengadakan sesi test drive Nissan Magnite, Selasa (12/1) sore.
Sayangnya bukan dalam rangka pengetesan jarak jauh, tapi cuma sekadar kencan singkat sekitar 30 menit.
Lokasinya di sekitar jalan raya diler Nissan di kawasan MT. Haryono, Jakarta Timur, dengan lalu lintas ramai lancar sampai padat merayap.
Nah berikut penilaian kumparan, yang dikemas dalam kesan plus dan minus, ketika mengendarai dan duduk sebagai penumpang Nissan Magnite.
Poin plus Nissan Magnite
Unit yang dijajal merupakan tipe Magnite Premium CVT yang memiliki fitur lengkap. Sebut saja kontrol stabilitas, Hill Start Assist rem ABS (Anti-lock Braking System), EBD (Electronic Brake-force Distribution), BA (Brake Assist), keyless, dan kamera 360.
Nah yang disebutkan terakhir masuk ke poin plus. Sebab fungsinya bisa diaktifkan saat berjalan, sehingga dapat membantu pengemudi mengetahui keadaan sekitar saat keluar dari area parkir atau jalan yang sempit.
ADVERTISEMENT
"Tapi hanya bisa diaktifkan ketika mobil berjalan 10 km/jam. Di atas itu Around View Monitor akan mati sendiri, tujuannya supaya pengemudi lebih fokus melihat ke depan," terang Aftersales Training Manager Nissan Representative, Jamaludin Akhmad Jazuli kepada kumparan, Selasa (12/1).
Kemudian kesenyapan kabin Magnite juga terbilang baik. Paling suara mesinnya yang baru terdengar saat menggebernya di atas putaran 3.000 rpm ke atas. Selebihnya insulasi suara kendaraan lain di luar tidak terlalu terdengar.
Tak kalah menarik adalah ruang duduk penumpang belakang. Ya, secara mengejutkan mobil dengan panjang kurang dari 4 meter ini punya kelegaan yang cukup.
Saat mencobanya sebagai penumpang belakang, jarak dengkul dengan jok depan masih tersisa banyak ruang. Kaki juga bisa sedikit selonjor masuk ke kolong jok depan, sehingga tidak kaku terlalu lama menekuk.
ADVERTISEMENT
Poin minus Nissan Magnite
Anehnya ketika menjadi penumpang, suara kolong dan gerungan ban terdengar jelas. Ini tentunya sedikit mengganggu kenyamanan ketika bepergian dengan Nissan Magnite.
Kedua, kontur jok pengemudi kami rasa kurang suportif untuk badan, khususnya area punggung meskipun bentuknya ala semi bucket seat. Sepertinya ditambah fitur lumbar support bisa meminimalisir hal tadi.
Terakhir masih dari sisi jok pengemudi dan setirnya. Meskipun sudah dilengkapi pengaturan ketinggian, entah mengapa sulit mendapatkan posisi yang ideal.
Hemat kami karena posisi setir yang terlalu menjorok ke sisi pengemudi. Sehingga ketika jarak kaki dan sliding sudah cocok, posisi tangan belum, karena terlalu menekuk.
Maka dari itu guna meminimalisirnya, posisi setir diatur rendah (tilt), sehingga sudut menekuk tangan lebih besar. Andai sudah dilengkapi pengaturan teleskopik.
ADVERTISEMENT