Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Keraguan Honda pada PCX Hybrid di Pasar Indonesia
21 April 2018 14:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Empat bulan sejak all new Honda PCX dikenalkan pertengahan Desember 2017 lalu, PT Astra Honda Motor (AHM) kembali meluncurkan varian baru skuter matik (skutik) premium ini yang dilengkapi dengan teknologi hibrida. Lebih dari sekadar terobosan baru, Honda PCX Hybrid menjadi satu-satunya motor hibrida yang pernah dikenalkan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, euforia kehadiran motor ini tidak sebesar saat Honda PCX standar diluncurkan, terlihat Honda masih sungkan untuk memamerkan motor hibrida ini lebih jauh.
Di balik hal ini, pengakuan Presiden Direktur PT AHM Toshiyuki Inuma mungkin bisa menjadi acuan. Menurut dia, survei untuk mengetes peminatan PCX Hybrid di Indnonesia belum pernah dilakukan. AHM sendiri berani untuk menghadirkan PCX Hybrid lebih untuk menanggapi tawaran dari Honda Asia Pasifik --yang bermarkas di Bangkok, Thailand-- untuk menghadirkan varian PCX Hybrid di Tanah Air.
"Kami sebetulnya belum survei untuk pasar Indonesia, karena usulan produk ini bukan berdasarkan pada survei akan kebutuhan model ini, melainkan muncul penawaran dari Honda R & D. Apakah itu digunakan atau tidak? Sebenarnya kami kebingungan awalnya, apakah memang dimasukkan apa diproduksi atau tidak," kata Inuma usai pemaparan all new Honda PCX dan Gold Wing di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, beberapa waktu lalu.
AHM sendiri sebenarnya masih punya keraguan dengan PCX Hybrid, ini karena teknologi hibrida yang akan diterapkan tidak menjanjikan efisiensi bahan bakar.
ADVERTISEMENT
"Kalau kami mau pakai hybrid ada dua harapannya, bisa memperbaiki konsumsi bahan bakar atau lebih baik output power-nya, karena mesin sebelumnya sudah sangat baik performanya. Kalau hybrid (Honda PCX) belum tentu akan menambahkan efisiensi bahan bakarnya," ucapnya.
Meski begitu Inuma-san melihat Honda PCX Hybrid tetap memiliki beberapa keunggulan.
"Tetapi ada satu yang bisa dilihat, penggunaan motor assist membuat akselerasi lebih baik. Kedua, walaupun menggunakan mesin 150 cc, power feeling-nya sama saja seperti mesin 200 cc," tambah dia.
Meski bisa dibilang terlalu dini, Honda tetap memutuskan menjual PCX Hybrid rakitan lokal. Motor ini diharapkan dapat menyasar konsumen yang menginginkan PCX dengan tenaga yang lebih besar, meski harus merogoh kantong lebih dalam karena harga jualnya lebih mahal sekitar Rp 10 juta.
ADVERTISEMENT
"Maka akhirnya kami mengambil satu keputusan untuk menawarkan ke konsumen yang memang mau menginginkan model ini, yang mempunyai harga Rp 10 juta lebih mahal tapi dengan value jauh lebih baik dari versi standar. Itu lah tantangan kami memproduksi PCX di Indonesia," tambah Inuma.
Penasaran dengan pernyataan Inuma, kumparanOTO menanyakan pendapat dari beberapa pengunjung IIMS 2018 soal PCX Hybrid. Jawaban yang kami terima beragam, banyak yang menganggap harganya terlalu mahal hingga menilai perawatannya sulit, namun tidak sedikit pula yang menunjukkan antusiasnya akan motor hybrid.
Kalau menurut kamu bagaimana? Tertarik dengan Honda PCX Hybrid? Sampaikan di kolom komentar ya!