Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bicara dunia modifikasi , memang tak pernah ada ujungnya. Deretan ide kreatif tercipta setiap waktunya. Nah, modifikasi motor juga beragam, saat ini aliran kustom yang sedang menjamur di Tanah Air seperti Cafe Racer, Chopper, Bobber, Tracker, Flat Tracker, dan Scrambler.
Buat aliran kustom yang terakhir, diakui Dana Prasetyo, builder dari GDZH Custom Cycles, Jombang, Jawa Timur naik daun lagi. Bahkan beberapa garapannya selama dua tahun terakhir hampir 70 persen konsumennya meminta motor bergaya Scrambler .
“Setelah JapStyle, Scrambler sekarang mulai bangkit lagi. Rata-rata mereka (konsumen) milih gaya Scrambler karena bisa dipakai di segala medan. Kemudian, gaya berkendaranya juga nyantai enggak cepat capek,” kata Gondes panggilan karibnya saat berbincang dengan kumparan, belum lama ini.
Salah satu karyanya yang mencuri perhatian adalah Suzuki GSX750 Police lansiran 1984 --lumrah jadi motor dinas polisi dan polisi militer-- yang disulap jadi motor berwujud Scrambler.
Scrambler yang satu ini memiliki desain body dan engine yang proporsional dan enak buat dipandang. Mengadu peruntungan, motor ini coba di ajak ke pameran motor kustom bergengsi, Suryanation Motorland 2019 seri Surabaya beberapa waktu lalu.
Sebagai Scrambler, motor hasil garapan Gondes mengaplikasikan desain setang tinggi dan melebar. Nah, biar identitas ‘garuk tanahnya’ makin kuat, ban dual purpose pun turut disematkan di velg bermodel jari-jarinya.
“Kita sharing dengan owner-nya, pertama memang dia punya hasrat ingin punya motor kustom Scrambler. Kebetulan basisnya dapet moge ini (GSX750 Police) dan kita coba wujudkan,” buka Gondes kepada kumparan di Surabaya, Jawa Timur.
Agar tampilan terlihat lebih kekar, Gondes coba benahi haluan depan. Suspensi depan upside down kepunyaan Suzuki GSX1000 didaulat untuk jadi pengawal redaman. Sedangkan untuk tromolnya ia coba menggunakan basik dari Honda CRF250F yang sedikit ada kustomisasi di bagian dudukan cakram. Musababnya, biar Scrambler milik si owner tetap mengaplikasikan pengereman double cakram.
Bicara tampilan belakang, supaya menyelaraskan dengan konsep awal yakni Scrambler. Dari bagian sasis tengah hingga belakang ada proses kustomisasi. Gondes menjelaskan, sasis pada bagian ini biasanya dibuat merata dan menyesuaikan dengan model jok si pengendara. Lebih lanjut, karena tak puas dengan model lengan ayun standar yang mengotak, ia coba berkreasi dengan membuat swing arm bermodel bulat. Hasilnya, GSX750 Police ini tampil lebih nyentrik.
“Kalau sasis, half (setengah) belakang kita buang dan dibikin yang baru lagi,” paparnya.
Untuk proses body painting, Gondes coba berkreasi sendiri, ia mengambil material cat Sikkens & Blinken sehingga memunculkan efek tiga dimensi di beberapa bagian bodi . Sementara itu, untuk bahan bodi menggunakan plat galvanis berdimensi 1,4 mm.
“Semua handmade. Mulai dari bodi kiri, kanan, tangki BBM, box samping, spakbor, batok cover semua kustom sendiri,” jelasnya.
Meski mesinnya terbilang cukup tua, Gondes dan owner sepakat tak mengubah jeroan jantung mekanisnya. Hanya saja, karena faktor umur, perlu perawatan lebih biar performa si motor tetap dalam keadaan baik.
“Untuk mesin kita coba stock (original) ya mungkin kemarin itu karena lama enggak nyala terus kondisi karbu dan mesinnya tahun 1984 jadi harus refresh lagi, rutin nyalain mesin biar bekerja dengan baik. Paling lama itu, kemarin cari part stansionernya sih. Ya selebihnya kita cari settingan karbu yang pas saja,” katanya.
Terakhir bicara mahar pengerjaan. Gondes mematok Rp 40 jutaan dengan total waktu menggarap 1-2 bulan tergantung antrian konsumen yang lain. Tapi, kalau bahas GSX750 Police ini pengerjaannya sampai dengan dua tahun.
“Lama banget ini, sampai bosan nunggu. Hampir dua tahun ya kalau enggak salah. Iya emang enggak buru-buru dan banyak yang dikerjain juga. Ya itu tadi lah menyesuaikan dengan kendala-kendala di luar,” jelas Gondes sembari tertawa.
Klaim Gondes dan si owner, motor ini masih sangat fungsional digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Posisi berkendaranya santai dan rileks, dan terpenting menurutnya motor tak mengintimidasi pemilik atau pengendaranya. Belakangan, tren motor kustom juga menilai dari sisi kenyamanan, keamanan dan fungsionalitas dari sebuah motor hasil garapan builder.
Detail part kustom dan gallery foto