Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Klarifikasi Daihatsu-Toyota Soal Gambar Sketsa Avanza-Xenia Baru
8 Desember 2018 15:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Menjelang peluncuran duet maut mobil multiguna bawah (low multi purpose vehicle/LMPV) Avanza-Xenia , banyak muncul gambar-gambar terkaan atau render dari produk besutan Toyota dan Daihatsu tersebut.
ADVERTISEMENT
Redaksi kumparanOTO, setidaknya menghimpun ada tiga gambar sketsa Avanza-Xenia yang berkembang dan beredar di media sosial. Mungkin saja jumlahnya masih lebih banyak dari itu.
Mencoba mengklarifikasi pihak Astra Daihatsu Motor (ADM) sebagai pabrikan yang memproduksi kedua model tersebut, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra menyatakan, semua gambar yang beredar tersebut tak benar.
Ini diungkapkan Amelia saat ditemui rekan-rekan media pada Final Daihatsu Astec Open 2018, di Plaza Festival Kuningan GOR Sumantri, Jakarta, Sabtu (08/12). Publik juga saat ini tampak bingung, lantaran banyaknya gambar terkaan yang beredar soal Avanza-Xenia .
“Klarifikasi ini ya, kalau gambar yang beredar bukan dari pihak Daihatsu, dan kami menyatakan gambar-gambar tersebut tidak benar,” ujar Amelia.
ADVERTISEMENT
Dirinya juga menegaskan, bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan gambar model rekaan seperti itu. Jika memang kenyataanya ada yang melakukannya dan beredar di media sosial, dipastikan itu bukan pihak Daihatsu Indonesia.
Sempat menanyakan juga kepada Deputy Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Fransiscus Soerjopranoto, dirinya tak menjawab benar atau salah terkait bentuk gambar sketsa dari para seniman otomotif, soal Avanza-Xenia terbaru.
Namun, Soerjopranoto mengaku menanggapi hal tersebut, sebagai bentuk masukan dari masyarakat atau konsumen untuk produk mereka. Jadi gambar diambil dan diperlihatkan kepada pihak R&D mereka.
“Jadi kami menganggap itu sebagai suara atau masukan dari konsumen,” kata Soerjopranoto.