Kredit Kendaraan Listrik Naik 3.900 Persen di Kuartal Pertama 2023

9 Mei 2023 19:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil listrik Wuling Air ev. Foto: dok. Wuling
zoom-in-whitePerbesar
Mobil listrik Wuling Air ev. Foto: dok. Wuling
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kendaraan elektrifikasi makin digemari oleh masyarakat. Ini dibuktikan dengan meningkatnya tren pembelian kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
"Trennya cukup meningkat. Di kuartal pertama 2023, kami mencatatkan transaksi hingga Rp 20 miliar. Ini naik sekitar 3.900 persen, dibanding periode yang sama tahun lalu di angka Rp 500 juta saja," kata Direktur Portofolio PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk., Harry Latif di Jakarta, Selasa (8/5).
Penyerahan perdana mobil listrik Wuling Air ev kepada konsumen di Jakarta (10/9/2022). Foto: Wuling Motor Indonesia
Naiknya permintaan kredit ini dipicu perekonomian Indonesia yang tumbuh konsisten di angka 5 persen selama kuartal pertama. Selain itu, pembatasan mobilitas kini sudah dicabut pemerintah, sehingga banyak orang yang mau membeli kendaraan.
"Subsidi juga berpengaruh. Ada kenaikan permintaan cukup signifikan. Ya, angkanya sekitar di atas 2 persen lebih, lah. Ini yang saya dengar dari diler diler," terangnya.
Motor listrik GESITS di IIMS 2023 Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Meski demikian, dirinya mengakui tetap berhati-hati dengan naiknya minat masyarakat. Sebab, banyak agen pemegang merek yang masih kewalahan untuk memenuhi pesanan yang sudah ada.
ADVERTISEMENT
"Belajar dari beberapa kasus yang kita alami, ada beberapa yang memang membatalkan pembelian karena indennya terlalu panjang. Maka dari itu, kita sangat concern dalam melihat fenomena ini," jelasnya.
Pengunjung melihat mobil Hyundai Ioniq 5 pada ajang pameran GIIAS 2022 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (11/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Permintaan banyak datang dari wilayah Jabodetabek. Meski demikian, ada pula dari Bandung, Surabaya dan kota besar lainnya di Tanah Air.
"Mobilnya itu digunakan untuk dalam kota saja. Karena, tantangannya kan dari sisi infrastruktur juga. Kalau makin banyak SPKLU, tentu masyarakat akan beralih lebih cepat," ucapnya.
Adira menargetkan kredit kendaraan elektrifikasi baik motor maupun mobil mencapai Rp 80 miliar. Meski demikian, ia optimistis dapat melebihi itu.
"Perkiraan kami, kendaraan elektrifikasi ini bisa menyentuh Rp 90 miliar sampai Rp 100 miliar (permintaan kreditnya). Meski demikian, target masih kami pastikan di Rp 80 miliar dulu karena melihat tantangan tadi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT