Krisis Chip, Mercedes-Benz dan BMW Kompak Hapus Fitur Canggih Ini!

25 Mei 2021 12:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rivalitas Mercedes-Benz dan BMW. Foto: dok. Motor1
zoom-in-whitePerbesar
Rivalitas Mercedes-Benz dan BMW. Foto: dok. Motor1
ADVERTISEMENT
Kelangkaan chip atau semikonduktor yang terjadi di industri otomotif, membuat para para pabrikan mobil harus putar otak untuk mengatasi hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, 2 pabrikan mobil mewah asal Jerman, Mercedes-Benz dan BMW, resmi mengumumkan penghapusan beberapa fitur canggih pada berbagai line up produk mereka.
Mengutip dari CarAdvice, langkah ini dilakukan oleh Mercedes-Benz dan BMW di Australia. Khusus untuk Mercedes-Benz, pabrikan berlogo bintang itu akan menghilangkan fitur keselamatan canggih Pre-Safe System.
Ada beberapa model Mercedes-Benz yang terdampak pada penghapusan fitur ini di Australia, yakni A-Class, B-Class, CLA, GLA, dan GLB.
"Untuk kendaraan yang disebutkan tadi, sistem Pre-Safe System saat ini tidak tersedia untuk dipesan. Dan kami belum bisa mengatakan kapan situasi ini akan berubah kembali pada tingkat produksi," ujar juru bicara Mercedes-Benz Australia seperti dikutip dari CarAdvice.
Menyoal fitur Pre-Safe sendiri merupakan paket fitur keselamatan aktif yang berfungsi mendeteksi dan mencegah terjadinya kecelakaan melalui beberapa sensor. Sementara untuk fitur keselamatan lainnya yang tidak termasuk pada Pre-Safe System, dipastikan masih tetap tersedia, seperti stability control, brake assist, airbags, dan rating ANCAP.
Tampilan depan Mercedes-Benz GLB 200. Foto: MBDI

BMW Hapus Fitur Driving Assistance Professional

Sama seperti Mercedes-Benz, rival senegara mereka, BMW, juga mengumumkan akan menghapus fitur bantuan mengemudi canggih, Driving Assistance Professional. Langkah ini juga dilakukan oleh BMW untuk pasar Australia.
ADVERTISEMENT
Masih mengutip dari sumber yang sama, BMW akan menghilangkan fitur Driving Assistance Professional pada model Seri 3, Seri 4, X3 dan X4 untuk produksi selanjutnya. Dengan demikian, harga keempat mobil tersebut juga akan mengalami reduksi sebesar 2.500 dolar Australia atau sekitar Rp 27,7 juta.
Tampilan depan BMW 330i M Sport. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Selain menghilangkan fitur Driving Assistance Professional, BMW Australia juga direncanakan akan menurunkan varian trim pada model SUV X5. Bila sebelumnya, BMW X5 tersedia dalam varian trim M Sport, maka ke depannya hanya tersedia dalam varian X Line.
Akibat penurunan varian trim itu, harga BMW X5 di Australia juga akan lebih murah sekitar 4.000 dolar Australia atau setara Rp 44,5 juta.

Peugeot Kembali Gunakan Layar Instrumen Analog

Berbeda dengan Mercedes-Benz dan BMW yang lebih memilih menghilangkan fitur keselamatan dan bantuan mengemudi pada beberapa modelnya, pabrikan mobil asal Prancis, Peugeot justru lebih memilih mengembalikan tampilan layar instrumen mereka dari layar digital menjadi analog pada medium hatchback Peugeot 308.
ADVERTISEMENT

Bagaimana dengan Indonesia?

Menanggapi adanya langkah penghapusan fitur keselamatan canggih yang dilakukan Mercedes-Benz Australia, Deputy Director Sales Operation and Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI), Kariyanto Hardjosoemarto, memastikan hingga saat ini pihaknya belum melakukan hal yang serupa untuk pasar Tanah Air.
“Saat ini kami masih mendiskusikan hal tersebut (permasalahan krisis chip) dengan counter part kami di Jerman. Jadi per saat ini, kami belum mengambil keputusan final perihal (langkah antisipasi) tersebut,” jelas Kariyanto kepada kumparan, Senin (24/5/2021).
Mercedes-Benz C-Class AMG Final Edition. Foto: dok. Mercedes-Benz Indonesia
Lebih lanjut, Kariyanto juga menambahkan untuk saat ini proses distribusi dan perakitan terkait model-model Mercedes-Benz untuk pasar Indonesia masih berjalan normal.
“Belum (terdampak), karena untuk semua kits kendaraan yang sudah sampai di sini, belum terpengaruh isu chip tersebut,” tambah Kariyanto.
ADVERTISEMENT
Sama seperti Mercedes-Benz, pabrikan berlogo baling-baling, BMW, juga belum berencana melakukan penghapusan fitur pada beberapa line up produknya di Tanah Air.
Penyegaran BMW X1, X3, dan X5 Foto: Dok. Istimewa
“Sampai saat ini belum ada dampaknya,” jawab Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O’tania.
Untuk saat ini, lanjut Jodie, proses distribusi dan perakitan model-model BMW yang dipasarkan di Indonesia masih berlangsung normal.
***