Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
KTB Fuso Indonesia soal Ekspor Kendaraan: Tunggu Arahan Prinsipal
5 Agustus 2023 6:52 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Duljatmono menanggapi permintaan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, agar Fuso Indonesia bisa turut serta melakukan ekspor kendaraan.
ADVERTISEMENT
"Sekarang memang kita lagi fokus memenuhi pasar domestik, itu memang selalu kita pikirkan dan itu adalah bagian atau porsi dari prinsipal karena sifatnya ekspor itu global," katanya saat ditemui di Jakarta, Jumat (4/8).
Momon sapaan akrabnya juga menjelaskan belum ada rencana negara tujuan ekspor maupun model yang cocok. Karena balik lagi keputusan aktivitas ekspor menunggu restu dari prinsipal.
"Belum, kami masih fokus pemenuhan domestik yang sekarang challenging. Secara umum kira-kira ada policy dari prinsipal, kami tidak bisa sendiri karena policy global. Kami sekarang ini belum melakukan ekspor," lanjutnya.
Menilik data Gaikindo, Mitsubishi Fuso yang memiliki fasilitas perakitan di Pulogadung (PT Krama Yudha Ratu Motor), telah memproduksi 21.908 unit kendaraan pada periode Januari-Juni 2023. Dan benar saja, belum melakukan ekspor.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Menperin Agus dalam kunjungan kerja ke Jepang pada awal Juni lalu, bertemu dengan tiga produsen otomotif asal Jepang. Selain Isuzu, ada Daihatsu dan Fuso.
Kunjungan tersebut membuka peluang bagi pelaku industri otomotif Jepang, untuk membuka atau meningkatkan ekspor kendaraan bermotor yang diproduksi di Indonesia.
"Dalam pertemuan dengan para prinsipal industri otomotif di Jepang, kami mendorong peningkatan ekspor dari Fuso, Daihatsu, dan Isuzu," kata Agus, Kamis (8/6).
Khusus Fuso, Menperin meminta Fuso untuk dapat menjajaki pasar ekspor ke negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Australia yang memiliki potensi besar.
"Dengan memperhatikan letak geografis Indonesia, kami memandang bahwa ekspor Fuso ke Australia akan lebih menguntungkan bila dilakukan dari Indonesia dibandingkan dari Jepang," jelas Menperin.
ADVERTISEMENT