KTB Fuso Optimistis Jadi Market Leader Kendaraan Niaga ke-54 Kalinya

25 Juli 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Partisipasi KTB Fuso di GIICOMVEC 2024. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Partisipasi KTB Fuso di GIICOMVEC 2024. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Tak cuma kendaraan penumpang, segmen kendaraan niaga juga mengalami keterpurukan pada paruh pertama tahun ini, demikian ujar Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Fuso Indonesia, Aji Jaya.
ADVERTISEMENT
"Di beberapa sektor kontribusinya tidak seperti yang kami harapkan, mining, kemudian plantation itu dua sektor yang kontribusinya besar di niaga, tapi tahun ini sedang kurang baik," katanya di ICE BSD, Tangerang, Selasa (23/7).
Partisipasi Mitsubishi Fuso di pameran GIICOMVEC 2024. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Lanjutnya berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), segmen komersial secara umum mengalami penurunan hingga 20 persen pada periode Januari-Juni 2024 dibanding 2023.
"Dan itu memang dampak situasi global juga, sehingga perekonomian kurang baik dan akhirnya berdampak pada kontribusi terhadap penjualan kendaraan niaga dalam negeri," lanjutnya.
Truk Fuso eCanter di pameran GIICOMVEC 2024. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Kendati harus berdarah-darah di tengah situasi ini, KTB Fuso Indonesia kata Aji masih bisa mempertahankan predikat penguasa pangsa pasar segmen kendaraan niaga di Indonesia.
Sepanjang Januari-Juni 2024, market share KTB Fuso mencapai 39,2 persen, sementara di segmen paling gemuk, Light Duty Truck (LDT), pabrikan masih bisa tetap mendominasi.
ADVERTISEMENT
"LDT itu 53 persen, kami yakin dengan semua fasilitas yang baik, dengan pelayanan aftersales, jaringan penjualan, dan database konsumen, kami yakin bisa mempertahankan posisi market leader ke-54 tahun. Sepanjang umur kami, kami market leader," ujarnya.
Truk Fuso Canter andalan Romi, pengusaha ikan di Maninjau, Sumatera Barat. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

KTB Fuso dapat cuan dari penjualan sparepart

Kendati penjualan kendaraan niaga terbilang menurun, perusahaan masih bisa mendapatkan profit lewat penjualan suku cadang. Sebab pada kondisi ini, banyak konsumen yang menahan pembelian unit baru, dan cenderung mengoptimalisasi armada yang ada.
Dampaknya penjualan sparepart mengalami peningkatan yang drastis kata Aji. Sebab konsumen akan lebih mengutamakan pada kelancaran operasional armada, ketimbang harus mengambil risiko kendaraan mengalami masalah.
"Memang impaknya konsumsi sparepart sejak 2023 lalu penjualannya tertinggi selama KTB beroperasi, Rp 1,4 triliun, naik 14 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Aji.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini kami juga memiliki target yang lebih besar lagi dibanding 2023, naik 16 persen dan sampai Juni ini sepertinya masih on track. Jadi bagi para konsumen, memaksimalkan operasional mereka pasti jadi salah satu fokus mereka," pungkasnya.