kumparan NEV Summit 2025, Menata Ekosistem Industri Otomotif Berkelanjutan

6 Mei 2025 11:02 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Redaksi Arifin Asydhad memberikan sambutan pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Redaksi Arifin Asydhad memberikan sambutan pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
kumparan New Energy Vehicle (NEV) Summit 2025 resmi dibuka oleh pemimpin redaksi kumparan, Arifin Asydhad. Forum strategis ini dihelat membahas inovasi teknologi, kebijakan, pendalaman industri, dan relevansinya terhadap ekosistem mobilitas yang lebih ramah lingkungan.
Bertempat di MGP Space, SCBD Spark, Jakarta Selatan pada Selasa, (6/5/2025). Arifin dalam sambutannya mengatakan sebagai media digital yang lahir di era transformasi, kumparan memiliki jutaan pembaca dengan impresi 1 miliar per bulan.
"kumparan memiliki komitmen kuat untuk menjadi bagian dari upaya bersama menurunkan emisi demi mencapai dekarbonisasi nasional, sekaligus juga membangun ekonomi Indonesia," buka Arifin di Jakarta Selatan.
kumparan percaya bahwa strategi penurunan emisi tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga membuka peluang baru. Mulai dari penciptaan lapangan kerja hijau, tumbuhnya investasi, hingga percepatan pertumbuhan ekonomi nasional berbasis inovasi.
Pemimpin Redaksi Arifin Asydhad memberikan sambutan pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Syawal Febrian Darisman/kumparan
"Karena itu lewat summit ini, kumparan mendorong terbentuknya ekosistem industri otomotif yang konstruktif, terbuka terhadap semua pendekatan teknologi. Baik itu hybrid, plug-in hybrid, BEV, hingga hidrogen dengan satu tujuan, transisi yang realistis dan inklusif," jelas Arifin.
Arifin menyebut perlu ada penguatan industri otomotif nasional yang lebih mandiri dan bernilai tambah, dari manufaktur hingga sumber daya manusianya. Adanya kumparan NEV Summit 2025 diharapkan menjadi ruang bertukar pikiran, menyatukan arah, dan melahirkan solusi konkret demi menciptakan ekosistem industri otomotif yang kuat sekaligus rendah emisi.
"Pada kesempatan ini, izinkan saya mewakili seluruh tim kumparan menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bapak dan Ibu dalam kumparan New Energy Vehicle Summit 2025. Hari ini, kita berkumpul di tengah tantangan besar sekaligus peluang emas: bagaimana menghadirkan masa depan mobilitas yang lebih bersih, efisien, dan adaptif terhadap kebutuhan zaman," paparnya.
"Kehadiran Bapak Menteri menjadi bentuk dukungan nyata dari pemerintah terhadap transformasi industri otomotif menuju arah yang lebih hijau dan berkelanjutan," sebut Arifin.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang memberikan keynote speech pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ia melanjutkan, saat ini Indonesia berada di era transisi energi, dan industri otomotif memainkan peran kunci dalam mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara, sekaligus memiliki kontribusi penting menumbuhkan ekonomi dalam negeri.
"Kemarin, Badan Pusat Statistik sudah mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal pertama sebesar 4,87 persen. Ini artinya kita harus kerja keras dan lebih keras lagi untuk merealisasikan target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Termasuk dalam memperkuat industri otomotif kita," terang Arifin.
Industri otomotif merupakan merupakan industri strategis yang berkontribusi besar terhadap PDB, ketersediaan lapangan kerja, dan penguatan rantai pasok. Di Indonesia ada 26 produsen otomotif, dengan produksi 2,35 juta setahun.
Sebanyak 38 ribu tenaga kerja langsung dan 1,5 juta tenaga kerja secara tidak langsung yang terlibat di industri ini. Dan kontribusi industri alat angkutan terhadap PDB nasional mencapai 1,49 persen dan kontribusi terhadap ekspor nasional sebesar 5,96 persen.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang meminjau mobil yang dipamerkan saat menghadiri kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Dengan mengejar target nol emisi, bersamaan akan berakhirnya era energi fosil, dan potensi energi baru terbarukan yang dimiliki Indonesia yang sangat besar, maka Indonesia memiliki peluang besar sebagai produsen energi baru dan terbarukan, sekaligus sebagai pemain industri otomotif energi hijau yang diperhitungkan di dunia. Indonesia tidak hanya sekadar menjadi pasar otomotif," kata Airifin.
Namun, Arifin melanjutkan, peluang tersebut sangat tergantung dengan kebijakan dan regulasi pemerintah. Indonesia perlu menata ekosistem industri otomotif, yang tidak berjangka pendek, tapi berjangka panjang.
"Perlu ada kebijakan yang konsisten dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, yang tidak membingungkan investor. Perlu kebijakan yang memperkuat nilai tambah, yang bisa menumbuhkan kontribusi UMKM dan meningkatkan lapangan kerja," ucapnya.
Terwujudnya kumparan NEV Summit 2025 tak terlepas dari dukungan industri seperti dari Toyota Indonesia, BYD Indonesia, BYD HAKA Auto, PLN, Astra Honda Motor, Jetour, Wuling, dan Mitsubishi Fuso. Hingga rekan-rekan media dan komunitas otomotif.
"Terima kasih atas kehadiran dan kolaborasi seluruh pihak.Saya berharap forum ini dapat menjadi katalisator bagi perkembangan teknologi kendaraan energi baru di Indonesia dan global. Mari kita bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Mari kita lanjutkan perjalanan menuju masa depan mobilitas Indonesia yang lebih hijau, lebih tangguh, dan lebih berdaya saing," tutup Arifin.
***