Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kehadiran BMW 320i Sport melengkapi garis keturunan penting dari perjalanan panjang Seri-3. Terlahir sebagai generasi ke-7, sedan entry level The Bavarian ini patut diperhitungkan.
ADVERTISEMENT
Model ini merupakan varian kedua yang meluncur di Indonesia, setelah sebelumnya ada BMW 330i M Sport yang secara kasta diposisikan lebih tinggi.
Nah yang bikin penasaran adalah soal performanya. Apakah BMW 320i Sport masih mewariskan darah sang legenda, yang menawarkan kenikmatan berkendara?
Beruntung redaksi kumparan mendapat kesempatan dari BMW Group Indonesia untuk menjajalnya. Menariknya, tak hanya merasakan kemampuannya di jalan umum rute Jakarta-Bogor- Jakarta, tapi juga bisa mengujinya di aspal baru Sirkuit Sentul .
Jajal kenyamanannya di jalan raya
Total pengetesan kali ini adalah 3 hari 2 malam. Hari pertama dimulai dengan mengendarai di jalan raya hingga jalan tol menuju Sirkuit Sentul.
Jujur saja, karena sudah mencicipi lebih dahulu sang kakak BMW 330i M Sport tahun lalu, saya lebih jatuh cinta dengan 320i Sport soal kenyamanan dikendarai di jalan raya.
ADVERTISEMENT
Tipe ini memang dirancang BMW untuk konsumen yang membutuhkan kendaraan kencang tapi tetap nyaman dikemudikan, sementara 330i M Sport lebih menyasar pecinta adrenalin.
Pada kaki-kaki contohnya, 320i Sport terasa lebih empuk tapi tetap stabil, pun dengan lingkar kemudi yang terasa lebih enteng dibanding 330i M Sport.
Secara feel berkendara, di jalan raya dan tol dengan kondisi aspal yang tak menentu, BMW 320i Sport memang lebih menawarkan kenyamanan.
Sementara dari sisi performa, meski tak sebuas versi M Sport. Tenaganya masih cukup mumpuni untuk melibas jalan tol. Konstan di kecepatan 90-100 km/jam rasanya enak saja.
Di atas kertas, BMW 320i Sport disokong mesin 2.000 cc dengan TwinPower Turbo namun dibedakan secara output dengan 330i M Sport. Tenaga maksimalnya 184 dk dengan torsi puncak 300 Nm. Sementara 330i M Sport, tenaga maksimalnya 258 dk dan torsi berkisar 400 Nm.
ADVERTISEMENT
Untuk pengetesan singkat di jalan raya umum dan tol, saya berikan 2 jempol untuk varian paling murah Seri 3 generasi terbaru ini.
Jajal performanya di Sirkuit Sentul
Beruntungnya perjalanan dari Menteng, Jakarta Pusat menuju Sirkuit Sentul tak terkendala. Kurang lebih perjalanan hanya memakan waktu 1 jam saja via jalan tol.
Sesampainya di sirkuit, tim BMW menyiapkan segala sesuatunya. Mulai dari kesiapan mobil, perlengkapan safety driving, hingga coaching clinic singkat dari BMW Driver Trainer Group Indonesia, Gerry Nasution.
Pengetesan awal dimulai dengan warming lap. Di sini saya perlu adaptasi dengan aspal baru Sirkuit Sentul. Setelah 2 putaran, baru saya diizinkan menggeber penuh BMW 320i Sport.
Demi keamanan, Gerry Nasution tetap menginstruksi dari depan. Namun sedikit membebaskan saya untuk mengetes secara menyeluruh tarikan, handling, dan performanya.
ADVERTISEMENT
Meski bukan varian M Sport seperti kakaknya, 320i Sport nyatanya masih jempolan diajak bermain di sirkuit. Melahap tikungan dengan kecepatan tinggi gejala limbung tidak terasa.
Ini berkat pengembangan sasis baru generasi ke-7 BMW Seri 3. Arsitektur BMW Efficient Lightweight menggunakan aluminium dan baja berkualitas tinggi serta komponen sasis baru membuat berat kendaraan terkikis 55 kilogram dibandingkan generasi sebelumnya.
Di lintasan sirkuit, mesin 2.000 cc dengan tenaga maksimal 184 dk dan torsi 300 Nm itu mampu mencatatkan kecepatan tinggi hingga 190-191 km/jam.
Sebenarnya masih mampu untuk kecepatan lebih tinggi lagi. Namun karena pertimbangan keselamatan saya tak memaksakan diri.
Putaran bawah mesinnya responsif. Torsi seperti tersedia setiap saat, musababnya teknologi TwinPower ini adalah pengembangan paling baru dari BMW.
ADVERTISEMENT
Injakan pedal gas tak perlu dalam, untuk mendapatkan luapan tenaga, khususnya pada modus sport. Namun memang ada sedikit jeda dan berbeda dengan karakteristik responsif dari BMW 330i M Sport.
Sayangnya di varian ini tak dibekali dengan Steptronic atau paddle shift. Jadi memang sedikit terasa perbedaan antara BMW 320i Sport dan 330i M Sport.
Menunggangi BMW Seri 3 memang punya keasyikan tersendiri. Posisi pengemudi dirancang se-ergonomis mungkin. Kontrol fitur mudah dijangkau.
Secara tata letak kokpit dan interior masih mirip dengan 330i M Sport namun ada perbedaan misalnya desain jok, setir, lalu juga absennya fitur sunroof.
Fitur unggulan BMW 320i Sport
Fitur unggulan yang ada di 330i M sport tetap diaplikasikan pada varian 320i Sport. Biar lebih mudah ini dia beberapa fiturnya:
ADVERTISEMENT
Meski secara mesin memang jauh berbeda dengan versi 330i M Sport. Varian paling murah ini masih mampu mendebarkan jantung saya ketika dipacu di Sirkuit Sentul.
Kesimpulan
Bagi Anda yang ingin memiliki mobil sedan premium entry level, dengan nilai histori panjang, BMW Seri 3 320i Sport layak masuk daftar mobil buruan.
Selain dapur pacunya yang tak kalah ganas dari 330i M Sport, mobil ini menawarkan kenyamanan berkendara harian.
Beberapa fitur unggulan juga tak disunat seperti Reversing Assistant, Park Distance Control, dan iDrive Controller. Semuanya masih dibenamkan.
Diketahui BMW 320i Sport merupakan varian paling terjangkau dengan banderol Rp 976 OTR Jakarta. Lebih murah Rp 147 juta dari 330i M Sport.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jadi, tak salah bila Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O’Tania menyebut, Seri 3 terkhusus 320i Sport, merupakan sedan paling digemari di Indonesia.
"BMW 320i Sport hadir dengan tampilan sporty, fitur terbaru, dan tentunya value for money di kelasnya," kata Jodie di sela-sela test drive 320i Sport, belum lama ini.