kumparan Test Ride: Adventure Berselimut Kabut & Hujan Lebat Bareng Honda CB150X

31 Desember 2021 13:09 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Test ride Honda CB150X di kawasan Bandung. Foto: dok. Astra Honda Motor
zoom-in-whitePerbesar
Test ride Honda CB150X di kawasan Bandung. Foto: dok. Astra Honda Motor
ADVERTISEMENT
Seolah belum puas dengan kesan pertama mencoba singkat CB150X di AHM Safety Riding & Training Center, Cikarang, saya kembali geber motor adventure itu di Cimahi.
ADVERTISEMENT
Treknya jalan umum menuju kawasan Gunung Tangkuban Perahu. Ini baru benar-benar test ride sungguhan, dan di medan jalan yang sesuai habitat.
Saya mendapat batch yang kedua, dengan nomor urut 11 serta dan kebagian unit tipe Special Edition. Perjalanan antar batch diberi jarak waktu 15 menit.

Tampilan Honda CB150X Special Edition

Oke, sembari menunggu giliran kami memulai perjalanan, nggak ada salahnya kita bahas sekilas mengenai tampilan tipe Special Edition ini.
Honda CB150X SE. Foto: Sena Pratama/kumparan
Menyandang status sebagai ‘Special Edition’, sebenarnya tidak begitu signifikan perbedaanya dengan varian biasa. Selain warnanya hanya Volcano Matte Black, pembeda mostly hanya kosmetik semata. Apa saja itu?
Pertama, aksen bronze atau perunggu, setidaknya nemplok pada tiga komponen varian SE ini, sebut saja pada velg, handle bar pada stang, dan cover engine.
ADVERTISEMENT
Sisanya, seperti emblem CB150X timbul dan windshield yang cukup besar untuk menghalau angin berlebih selama berkendara, diberi sentuhan aksen smoke.
Tampilan depan hingga ke tengah didesain agar selaras dengan tema ‘sport touring adventure’, beranjak ke belakang tidak ada perbedaan dengan saudaranya versi naked-nya tersebut. Ya, CB150X ini mengambil basis dari CB150R Streetfire.
Test ride Honda CB150X di kawasan Bandung. Foto: Sena Pratama/kumparan
Seperti khasnya motor sport touring kebanyakan, CB150X turut dilengkapi dengan desain shroud dan cover tangki bahan bakar yang lebar memberikan tampilan yang kokoh, serta penyematan duck fender untuk memperkuat identitas adventure touring pada CB150X ini.
Di bagian depan tengah, terdapat headlamp tunggal yang terbagi menjadi dua klaster lampu jauh dan lampu dekat, keduanya sama-sama mengusung teknologi LED.
Masuk bagian area dashboard, terdapat panel meter klaster digital, posisi rumah kunci kontaknya ternyata cukup dalam juga. Tangan perlu merogoh agak ke dalam untuk mengakses anak kuncinya.
ADVERTISEMENT

Impresi berkendara

Menggunakan safety gear lengkap dari Honda, duduk di atas CB150X ini terbilang nyaman, apalagi model setangnya yang kini jadi lebih tinggi dan agak lebar jika dibandingkan dengan CB150R Streetfire.
Test ride Honda CB150X di kawasan Bandung. Foto: dok. Astra Honda Motor
Dengan tinggi tubuh 174 cm, posisi duduk saya terbilang pas. Jika dalam posisi berkendara, karena tinggi saya didominasi lebih panjang kaki, maka sudut siku lutut saya sesekali berciuman dengan shroud pada area tangki, alhasil posisi duduk saya tidak bisa terlalu maju dekat ke tangki.
Untungnya, pangkal punggung saya ditopang dengan baik oleh booster mungil yang terletak di antara jok pengendara dan penumpang. Berbicara soal jok, karena desainnya cukup ramping dengan tinggi hanya 817 mm, membuat kaki saya menapak dengan sempurna di permukaan jalan.
ADVERTISEMENT
Bendera start terlihat akan mulai dikibarkan, tanda kami berpetualang dengan CB150X akan dimulai. Selepas take off, kami mulai menyusuri padatnya jalan perkotaan Cimahi-Ujung Berung.
CB150X sangat enak diajak bermanuver, dan sesekali selap-selip membelah padatnya lalu lintas di sana. Bobotnya yang berkisar 139 kg, terbilang cukup ringan menurut kami.
Test ride Honda CB150X di kawasan Bandung. Foto: dok. Astra Honda Motor
Berbicara tenaga, mesin 149,16 cc-nya mampu menghasilkan tenaga 16,6 dk dan torsi 13,8 Nm. Untuk sekadar melewati jalanan perkotaan, figur tenaga ini kami nilai sangat cukup. Konsumsi BBM rata-rata kami dapatkan di angka 55,6 km/l.
Dipadukan transmisi 6-percepatan yang juga terasa halus perpindahannya. Namun, dengan catatan, shiftingnya terbilang pendek, indikator gigi lebih sering mejeng di posisi 3 atau 4 hanya untuk sekadar menjaga putaran mesin di bawah 4.000 rpm, dengan kecepatan rata-rata 40 kpj.
ADVERTISEMENT
Meter klasternya tampil dengan desain sederhana, namun informasi yang disajikan lengkap, seperti tachometer, speedometer, jam, indikator gigi dan tetap mudah terbaca walau dalam kondisi siang hari yang cukup cerah.
Lanjut, setelah mencicipi jalanan aspal yang mulus, tibalah kami diajak untuk melewati jalanan yang cukup menantang. Suguhan pertama yakni jalanan yang cukup sempit dengan tanjakan yang juga cukup curam.
Test ride Honda CB150X di kawasan Bandung. Foto: dok. Astra Honda Motor
Mengandalkan main posisi gigi 2 dan 3, CB150X ini tidak mengalami kesulitan berarti saat menanjak. Jalan yang kami lalui di area Maribaya ini terbilang beragam, mulai dari jalan beton, tanah, bebatuan. Plus, kondisinya cukup licin pasca diguyur hujan.
Hal tersebut membuat kami dan rombongan mesti ekstra hati-hati, apalagi ban unit motor yang digunakan juga bukan jenis dual purpose. Tapi, kabar baiknya, semua kontur jalan tersebut berhasil dilalui dengan baik, berterima kasihlah kepada ground clearance 181 mm-nya yang cukup tinggi itu.
ADVERTISEMENT
Selepas istirahat sejenak di pos pertama, kami melanjutkan perjalanan menuju Tangkuban Perahu. Seperti tidak cukup, alam sepertinya menantang kami dengan menyuguhkan hujan lebat sebagai teman perjalanan.
Test ride Honda CB150X di kawasan Bandung. Foto: dok. Astra Honda Motor
Perjalanan menuju Tangkuban Perahu ini terbilang biasa, kontur jalan mayoritas beraspal dan menanjak yang landai. Tapi, karena kondisi hujan yang sangat deras tadi, serta angin yang cukup kencang, memberikan tantangan tersendiri.
Hujan deras dan berkabut membuat visibilitas jadi terbatas, beruntung lampu belakang CB150X yang sudah LED membuat kami mudah untuk melihat rekan kami yang ada di depan.
Ngomongin soal hujan deras, absennya piranti keselamatan seperti ABS dan traction control, membuat kami harus ekstra hati-hati di jalanan basah.
Untungnya, remnya bisa diajak kompromi, selain feel-nya empuk, cengkraman remnya juga tidak yang terlalu menggigit hingga ban berpotensi mengunci saat melakukan pengereman yang agak keras.
Test ride Honda CB150X di kawasan Bandung. Foto: dok. Astra Honda Motor
Sampailah kami di Tangkuban Perahu, tidak berlama-lama kami berada disana karena selain tidak dapat menikmati pemandangan akibat kabut tebal dan pekat, juga harus kembali secepatnya di titik awal sebelum sore.
ADVERTISEMENT

Kesimpulan

Selepas tuntas perjalanan sejauh 88 km dan tiba kembali di Safety Riding Course, Cimahi, kami dapat memberikan gambaran kesimpulan setelah mencoba CB150X hampir 4 jam lamanya.
CB150X, menurut kami, dapat menjadi teman bagi Anda yang menyukai perjalanan jarak jauh atau touring. Selain karena tampilannya yang mendukung, posisi berkendara dan performa yang ditawarkan lebih dari cukup buat kami.
Karakter suspensinya juga sangat baik, menggunakan jenis upside down pada bagian depan dan pro-link pada bagian belakang, mampu melibas kontur jalan yang beragam, tetap nyaman kendati karakter keduanya termasuk stiff.
Test ride Honda CB150X di kawasan Bandung. Foto: dok. Astra Honda Motor
Sebagai catatan, mungkin perlu ditambahkan box sebagai ruang penyimpanan lebih untuk mengakomodir barang bawaan, mengingat ruang bagasi di bawah jok jauh dari kata memadai.
ADVERTISEMENT
Absennya power outlet juga menjadi perhatian tatkala membutuhkan sumber listrik untuk kebutuhan mengisi daya gawai atau perangkat pengendara.
Selain mudah dikendarai, CB150X ini juga dibanderol dengan harga terjangkau, cocok bagi pemotor pemula touring jarak jauh yang lagi cari referensi motor sport touring.
CB150X Special Edition (SE) seperti yang kami coba dijual dengan harga Rp 33,4 juta dan varian standar CB150X dipasarkan dengan harga OTR (On The Road) DKI Jakarta dengan dua pilihan warna yakni Mandala Red dan Amazon Matte Green.