Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak, motor besutan garpu tala yang sudah mendunia itu, cuma ini satu-satunya yang mengusung mesin 2-silinder.
Saat menyambangi OM2S beberapa waktu lalu, proyek pengerjaannya sudah rampung. Tak puas hanya memandangi saja, rasa penasaran menungganginya pun tak terbendung.
Beruntung, kumparan diberi izin secara eksklusif untuk test ride NMax 2-silinder pertama di dunia ini.
Impresi awal
Pertama kita bahas tampilan terlebih dahulu. Secara umum, tak ada yang berbeda dengan NMax versi standar. Semua panel bodi masih terpasang dengan rapi tanpa ada yang dilepas.
Sektor kaki-kaki pun masih menggunakan bawaan pabrik, mulai dari suspensi depan, belakang, velg, dan ban.
Namun, ketika menaiki motor barulah terasa bedanya. Bobotnya membengkak karena penyematan 2 mesin sekaligus.
Kemudian perbedaan lainnya ada di sisi kanan motor, jika dilihat dari samping ataupun belakang, komponen radiator sedikit melebar ke kanan.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa sebab, ini untuk mengakomodasi mesin tambahannya. Setelah dihitung, perkiraan jarak melebarnya sampai 8 cm.
Performa
Setelah menyalakan motornya, impresi pertama yang dirasakan adalah suara knalpotnya yang gahar. Rahasianya ada di rombakan komponen kruk as, Oji mengubah sudutnya menjadi 360 derajat.
Nah, rumus ini disebut bisa membuat suara motor lebih padat dan bulat. Selain suara knalpot yang mirip dengan kakak kandungnya, Yamaha TMAX 650 DX, motor ini pun punya performa mesin yang buas.
Ya, secara hitung-hitungan kini kubikasi dapur pacunya melonjak menjadi 310 cc.
Pengetesan Yamaha NMax 2-silinder bisa dibilang sangat singkat. Tapi, setidaknya bisa menggambarkan sedikit bagaimana performa mesinnya.
Ketika tuas gas dipuntir sedikit, mesin langsung merespons dengan cepat. Perbedaannya sangat jauh dengan versi standar.
ADVERTISEMENT
Bagi yang belum terbiasa memang cukup menyulitkan. Ketika gas diputar terlalu dalam, hentakan dari mesinnya sangat terasa, pertama kali menjajalnya jujur saja terasa kagok.
Namun tak butuh waktu lama untuk menjinakkan motor ini. Secara akselerasi awal, Yamaha NMax 2-silinder ini memang jempolan. Ketika tuas gas dihentak, ban depan mudah sekali terangkat. Itu membuktikan tenaga dan torsi dari motor ini sangat buas.
Menariknya, meski sudah dirombak jantung mekanisnya, ketika motor dalam keadaan stasioner (idle) tak menemui kendala. Motor masih bisa langsam dengan normal.
Dari ubahan mesin menjadi 2-silinder ini, tenaga dan torsi dari NMax 2-silinder diklaim melonjak 85 persen. Namun, untuk data dan angka tepatnya, Oji menyebutkan dalam waktu dekat ingin melakukan pengetesan di atas mesin dyno.
ADVERTISEMENT
Mencoba performa dari Yamaha NMax 2-silinder pertama di dunia cukup menyenangkan.
Ubahannya memang berfokus di dapur pacu, jadi untuk tampilan memang masih dibuat standar sesuai permintaan pemilik.
Lalu, apakah nyaman dikendarai untuk harian? Jawabannya iya. Tenaganya memang bisa dibilang over power, tapi jika mampu menjinakkannya, Yamaha NMax 2-silinder akan asyik buat teman mobilitas harian.
Apalagi semua fungsi dari motor bekerja normal. Gejala motor mati saat stasioner pun tidak ada, dan yang terpenting untuk menghidupkan motor sangat mudah.
Sedikit catatan, karena mesinnya menjadi 310 cc dan ada peningkatan tenaga dan torsi hingga 85 persen, sebaiknya sistem pengereman depan dan belakang juga ditingkatkan.
Adapun, untuk mengubah dari NMax standar ke 2-silinder butuh kocek Rp 30 juta dan pengerjaan hingga 6 bulan.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)