Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kunci berkendara mobil manual hemat BBM adalah dengan menyesuaikan kecepatan dan putaran mesin saat perpindahan gigi, demikian ungkap Brand Ambassador Pertamina Fastron dan pebalap nasional Rifat Sungkar.
ADVERTISEMENT
"Mobil manual itu kunci utamanya adalah driving behavior. Pengemudi harus bisa memilih kecepatan dengan gigi yang berbeda-beda untuk mendapatkan efisiensi bahan bakar,” buka Rifat saat ditemui di Sentul, Senin (29/4).
Mengatur perpindahan gigi sesuai dengan kecepatannya bisa bisa berpengaruh terhadap efisiensi BBM. “Prinsip utamanya more power more energy, RPM lebih tinggi energi yang keluar lebih besar,” ujarnya.
“Jadi daripada lari di 40 km/jam dengan gigi 1 RPM-nya 5.000 kenapa enggak jalan pakai gigi 3 RPM-nya 2.000. Sama-sama 40 km/jam kan, itu salah satu judgemen untuk bikin efisiensi bahan bakar di mobil manual,” imbuhnya.
Katanya mengendarai mobil manual harus rajin mengatur perpindahan gigi untuk menjaga putaran mesin tetap rendah. Karena menggunakan gigi yang tidak sesuai masih kerap dilakukan pengemudi di mobil manual.
ADVERTISEMENT
“Jadi jangan males ngoper gigi juga salah satunya ya. Lower RPM lebih baik untuk bahan bakar. Karena RPM tinggi itu paling ngaruh ke bahan bakar,” jelasnya.
Hindari stop and go secara mendadak
Selain perlakuan ganti gigi, perlu diingat perlakuan lainnya, yakni hindari melakukan stop and go secara mendadak. Dalam artian melakukan akselerasi secara maksimal maupun pengereman yang sifatnya hard braking.
“Soalnya stop and go itu ibaratnya gini ya, misalnya ada mobil mogok nih, terus bantu dorong, entengan waktu sudah gelinding apa waktu dari nol pas sudah jalan? Pas sudah gelinding kan,” tukas Rifat.
Sebisa mungkin kata Rifat ketika menemui lalu lintas mulai padat dan hendak mengantre di lampu merah, usahakan melakukan deselerasi dari jauh untuk memanfaatkan engine brake.
ADVERTISEMENT
“Tetap gelinding itu akan menghasilkan gaya yang tidak pernah terputus. Gaya yang tidak terputus itu akan menghasilkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, it's a common sense,” tutup Rifat.