Kunker ke Australia, Jokowi Dorong Percepatan Industri Kendaraan Listrik

5 Maret 2024 18:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Presiden Joko Widodo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/3/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Presiden Joko Widodo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/3/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi tengah melakukan kunjungan kerja ke Melbourne, Australia untuk menghadiri KTT ASEAN-Australia per 4 Maret hingga 6 Maret mendatang. Salah satu agenda yang dibahas adalah mengenai kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
"Hari ini saya dengan delegasi terbatas akan berangkat ke Melbourne untuk menghadiri KTT khusus ASEAN-Australia untuk memperingati 50 tahun kemitraan Asia dengan Australia," buka Jokowi di lapangan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta melalui siaran langsung kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (4/3/2024).
Jokowi mengatakan, akan menggunakan kesempatan tersebut untuk mendorong kerja sama penguatan integrasi ekonomi, transisi energi, dan transformasi digital, serta kemajuan kolaborasi, dan penghormatan hukum termasuk isu Palestina.
Serta isu-isu lainnya termasuk soal kendaraan listrik, ia juga akan dijadwalkan bertemu secara bilateral dengan pemimpin negara lainnya seperti Perdana Menteri Australia, Selandia Baru, dan Kamboja.
Presiden Joko Widodo mengunjungi booth pameran otomotif Indonesia International Motor Show atau IIMS 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Jadi kerja sama pada electric vehicle (EV) kita akan dorong agar kerja sama ini terjadi dan dilaksanakan secepat-cepatnya dan juga yang berkaitan dengan transformasi digital. Saya kira arahnya ke sana," jelas Jokowi menjawab salah satu pertanyaan media.
ADVERTISEMENT
Pemerintah memang tengah gencar menumbuhkan industri otomotif di sektor kendaraan listrik. Selain fokus menstimulasi pasar domestik, Indonesia juga berencana membidik pasar ekspor untuk produk otomotif. Salah satunya adalah mobil listrik.
"Ya, memang masa depan otomotif Indonesia itu di mobil listrik, karena kita memiliki bahan baku nikel dan yang lainnya," kata Jokowi saat pembukaan pameran otomotif IIMS 2024 pertengahan Februari lalu.
Tujuan akhirnya kata Jokowi agar industri otomotif nasional, khususnya manufaktur kendaraan listrik bisa bersaing di kancah global.
Presiden Joko Widodo mengunjungi booth pameran otomotif Indonesia International Motor Show atau IIMS 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Sehingga nanti kita bisa bersaing dengan negara-negara lain kalau semua konten sudah, baterainya sudah, nah kita akan lihat akan bersaing dengan negara lain," timpalnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko), Airlangga Hartarto juga ikut menyinggung mengenai potensi kemampuan Indonesia dalam memproduksi kendaraan, khususnya mobil untuk pasar ekspor.
ADVERTISEMENT
"Kami mendorong produsen mobil listrik untuk segera melakukan pendalaman struktur, dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk ASEAN dan Australia, di samping untuk mendorong pasar domestik agar terus tumbuh," ujar Airlangga di Jakarta beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, kinerja ekspor kendaraan mobil buatan Indonesia telah mengalami lonjakan. Totalnya sudah di atas 400 ribuan unit ke negara tujuan ekspor saat ini.
Data Kemenko Perekonomian, komoditi ekspor produk otomotif terhadap total ekspor produk manufaktur kontribusinya mengalami peningkatan pada 2023 yakni 5,96 persen. Lebih tinggi dari tahun 2022 yang perannya 5,14 persen.
Sementara data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat peningkatan ekspor mobil CBU sebesar 6,7 persen, atau naik dari 473.602 menjadi 505.134 unit pada 2023.
ADVERTISEMENT
***