Kuota Subsidi Motor Listrik yang Ludes Tahun Ini Tak Ditambah

11 September 2024 9:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung melihat-lihat motor listrik di Pameran Motor Listrik & Ekosistem Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung melihat-lihat motor listrik di Pameran Motor Listrik & Ekosistem Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Peminat motor listrik subsidi seolah menggeliat jelang kuota 50 ribu untuk tahun ini habis beberapa waktu lalu. Pemerintah bahkan sampai alokasi kembali sebanyak lebih dari 10 ribu unit dan langsung ludes dengan total yang terdistribusi 60.857 unit.
ADVERTISEMENT
Melihat antusias tersebut, lantas apakah ada rencana untuk membuka atau menambah lagi jatah subsidi motor listrik sampai akhir tahun nanti? Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setyadi memberikan pandangannya.
"Kalau saran saya sih cukup dulu, pastinya untuk melengkapi persyaratan dan pencairan itu kan tidak cukup waktunya (sisa tahun 2024)," kata Budi dihubungi kumparan, Senin (9/9).
Perihal seandainya ada masyarakat yang hendak mendaftar jelang kuota subsidi habis kemarin atau bila baru ada yang berminat untuk mendaftar. Budi berharap, itu bisa direalisasikan untuk jatah tahun depan.
"Kecuali mungkin barang kali pemerintah sudah ada kepastian kelanjutan (subsidi) tahun 2025, boleh tidak prosesnya (data pendaftaran) dari yang 2024 tapi realisasinya ikut yang tahun depan. Jadi sekarang mungkin orang masukkan data ke sistem terlebih dahulu," paparnya.
ADVERTISEMENT
Menilik data Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua atau Sisapira per Selasa, 10 September jumlah alokasi anggaran yang masih tersedia sudah menunjukkan angka -4.
Padahal, saat diperiksa pada laman yang sama hari Senin, 9 September jumlahnya masih tersisa sekitar 1.700-an unit. Budi bilang, angka tersebut merupakan sisa proses penyulingan data pendaftar dari masyarakat.
"Kemarin kita konsolidasi untuk evaluasi yang Sisapira setelah habis kuotanya. Hasil review kita, banyak yang sudah cukup lama tetapi tidak berjalan prosesnya. Entah itu ada kesulitan atau mundur tidak jadi," jelasnya.
Budi menduga ada beberapa masyarakat yang mungkin saja tidak jadi membeli atau tidak melengkapi sejumlah persyaratan lanjutan saat pendaftaran untuk mendapatkan jatah subsidi motor listrik. Makanya, didapat lah angka seperti itu.
ADVERTISEMENT
"Makanya itu istilahnya kita cleansing, dicari yang seperti itu. Jadi kita ambil kesimpulan mungkin dalam prosesnya ada yang tidak lanjut, tidak jadi ambil," imbuhnya.
"Kita itu sistemnya kalau ada yang pending sudah sebulan nanti otomatis akan terhapus jatahnya. Artinya kan tidak jadi dia, nah didapat angka 1.700-an tadi," pungkas Budi.
***