Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Wuling saya tekan, bisa enggak (membuat mobil listrik) yang di bawah 200 (Rp 200 juta). Mereka lagi mengerjakan ini sekarang,” terang Luhut saat acara Seminar Nasional IKAXA 2023 di Jakarta belum lama ini.
Bila di bawah Rp 200 juta, artinya harga tersebut setara dengan mobil-mobil yang masuk program low cost green car atau LCGC. Saat ini, produk termahalnya jatuh kepada Honda Brio Satya E CVT yang dijual Rp 193,9 juta dan termurah Daihatsu Ayla 1.0 M Rp 134 juta.
Wuling sejatinya masih jadi salah satu pabrikan yang memiliki mobil listrik paling murah di Indonesia dengan produk Air ev. Bahkan, belum lama ini varian barunya yakni Lite banderolnya bisa di bawah Rp 200 juta.
Namun, itu merupakan harga setelah potongan pajak pertambahan nilai atau PPN sebesar 10 persen dari harga aslinya yaitu Rp 206 juta OTR Jakarta. Sehingga masyarakat bisa mendapatkannya dengan harga Rp 188,9 juta sampai akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Pesaing dari negara yang sama yakni DFSK melalui brand Seres sudah punya satu produk yang dijual di bawah Rp 200 juta. Adalah Seres E1 B-Type, varian paling bawah ini diniagakan dengan harga Rp 189 juta OTR Jakarta saat GIIAS 2023 lalu.
Selain itu, Luhut membeberkan rencana pemerintah untuk mempercepat pembentukan dan memperkuat ekosistem mobil listrik dalam negeri dengan cara menjajaki kerja sama dengan pabrikan luar negeri.
Ia menyampaikan itu ketika membahas pabrikan otomotif yang memproduksi kendaraan listrik, dan tengah dalam tahap penggodokan berinvestasi di Indonesia. Salah satunya Geely, produsen mobil asal China.
“Kemarin dia (Geely) datang kemari, saya over dia, mau nggak bikin di Indonesia, tapi jadi merek Indonesia, tapi risetnya dengan Indonesia. Dia bilang mau, kami suplai kamu nanti nickel ore, kapan lagi punya mobil Indonesia,” katanya.
ADVERTISEMENT
Diakuinya, rencana tersebut juga sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi. Nantinya, Luhut bilang akan ada tim riset yang dipimpin oleh orang Indonesia dengan melibatkan beberapa guru besar universitas terkemuka di Tanah Air seperti UI, ITB, UGM, dan sebagainya.
“Pada 2025 atau 2026 paling lambat, kita sudah punya mobil listrik sendiri, yang dibuat oleh anak bangsa sendiri,” jelas Luhut.
Disebutnya juga, Indonesia tengah menarik minat beragam pemain EV yang mewakili setengah dari volume produksi global. Selain Geely, ada belasan brand yang disasar mulai dari BYD, Stellantis, Chery, Tesla, hingga aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi yang dikategorikan dalam tahap diskusi.
Daftar lainnya ada pula brand Volkswagen Group, BMW Group, Mercedes-Benz, GAC Group, Volvo, sampai Changan Auto yang masuk ke dalam daftar. Sementara baru ada dua perusahaan yang sudah berproduksi mobil listrik murni di Indonesia, yakni Wuling Motors dan Hyundai Motors.
ADVERTISEMENT
***