Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Target konsumen, kita lebih lihat banyak perusahaan sawit, tambang dan ini biasa, double cabin spesifik mereka ini. Komersil juga, bukan lari ke passenger, melihat kendaraan komersial seperti business to business atau corporate,” buka Direktur Utama PT MAB, Kelik Irwantoro di Jakarta, Rabu (17/5).
Pembuatannya bekerjasama dengan Jinchia Motor Corporation (JMC), perusahaan desain asal China. Beberapa komponen seperti baterai, juga bakal diimpor dari negara tersebut. Sebelum diproduksi, uji tipe di Kementerian Perhubungan akan dilakukan terlebih dahulu.
“Rencananya memang akan assembly di sini. Kita berharap akhir tahun sudah bisa diproduksi massal. Untuk harga, saya belum bisa sebut,” katanya.
ADVERTISEMENT
Baterainya menggunakan Lithium Iron Phosphate (LiFePo), berkapasitas 50 kWh. Sekali cas, jarak tempuhnya mencapai 200 kilometer hingga 300 kilometer. Pengisian dayanya bisa dilakukan dengan AC dan DC charger, namun pabrikan belum memberikan informasi lebih lanjut.
Motor listriknya menggunakan permanent magnet synchronous motor (PMSM), dengan keluaran tenaga 201 dk, dengan torsi 295 Nm. Tenaga dan torsi tersebut dialirkan ke roda belakangnya.
Kaki-kakinya menggunakan suspensi double cross arm independent suspension di bagian depan. Sementara, belakangnya masih leaf spring non-independent suspension.
“Estimasi harga saya belum bisa bilang, karena ini kan belum diuji tipe. Tetapi, saya pastikan ini bakal kompetitif di kelasnya. Apalagi, ini kan baru ya di Indonesia,” tukasnya.
ADVERTISEMENT