Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Manuver Putar Balik Rawan Tabrak Belakang, Begini Cara Amannya
1 November 2022 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Instruktur Keselamatan Berkendara dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengimbau, pengendara harus berhati-hati saat melakukan manuver putar balik . Sebab, banyak potensi bahaya terutama blindspot yang terjadi ketika melakukannya.
ADVERTISEMENT
“Bahaya tidak selalu di depan. Bahaya itu bisa di kanan, kiri ada di sisi belakang. Bahaya di depan mudah dilihat, diukur dan diantisipasi. Bahaya di belakang tidak mudah diantisipasi kecuali kita melihat kaca spion. Nah, saat u-turn ini potensi tabrak belakangnya besar karena ada blindspot makanya sebelum melakukan aksi manuver dan lain-lain harus melihat kaca spion dulu ,” bukanya saat dihubungi kumparan belum lama ini.
Baru-baru ini, kecelakaan saat putar balik arah terjadi di daerah Semarang viral di media sosial. Mengutip video yang diunggah oleh akun Instagram infokejadian_semarang, sebuah mobil hitam tertabrak truk dari arah belakang di titik lokasi putar balik. Diketahui, mobil tersebut hendak berputar balik dan berhenti di lajur kanan jalan.
ADVERTISEMENT
“Pengemudi di belakang terutama sedang membuntuti kendaraan lain harus bisa antisipatif dengan mempelajari situasi lalu lintas yang ada. Dia harus bisa bersikap dan berhati-hati sebab mobil di depannya bisa berbelok ke kanan untuk putar balik arah,” tambahnya.
Menurut Jusri, pengemudi yang ingin melakukan putar balik arah perlu mencari tempat aman terlebih dahulu. Jangan memaksakan diri untuk bermanuver, lakukan analisa kondisi lingkungan terlebih dahulu.
“Cari yang traffic-nya rendah. Kenapa? Kita itu kan posisinya mengurangi laju kendaraan bahkan berhenti. Ini perlu diantisipasi dengan kondisi lalu lintas yang ada. Makanya, saya tidak menyarankan putar balik di area dengan lalu lintas yang padat,” jelasnya.
Kalau terpaksa memutar balik di area yang padat, pengguna harus secara bertahap mengurangi laju kendaraannya 100 meter dari titik putar balik arah. Jangan lupa untuk memberikan isyarat kepada pengemudi lain.
ADVERTISEMENT
“Cek spion dulu sebelum mengurangi laju kendaraan. Aman, eksekusi lalu berikan lampu sein 25 meter sampai 30 meter dari titik u-turn. Kalau padat, bisa lebih jauh sedikit supaya pengguna jalan lainnya aware terhadap kita,” papar pria ramah ini.
Setelah sampai di lokasi putar balik, pengemudi perlu cek spion lagi, memastikan kondisi saat bermanuver. Setelah dirasa aman, pengemudi bisa melakukan putar balik di lokasi yang sudah ditentukan.
“Kalau enggak ada kendaraan lain dari lajur berlawanan bisa langsung dieksekusi. Kalau ada, berhenti dulu lalu lanjut untuk putar balik,” pungkasnya.