Masalah Pada Rem, Mercedes-Benz Recall 1 Juta Mobil Produksi 2004 hingga 2015

7 Juni 2022 9:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Mercedes-Benz A-Class Sedan. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo Mercedes-Benz A-Class Sedan. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Pabrikan asal Jerman, Mercedes-Benz menginformasikan adanya kampanye recall atau penarikan kembali untuk perbaikan pada hampir 1 juta unit mobilnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip informasi dari Reuters, model yang di-recall tersebut, yakni ML-Class, GL-Class (BR 164), dan R-Class (BR 251) yang diproduksi pada kurun waktu 2004 hingga 2015.
Adapun penyebab recall besar-besaran itu, dikarenakan pihak Mercedes-Benz menemukan adanya potensi masalah sistem pengereman rem, lebih tepatnya brake booster.
Mercedes-Benz ML 2013. Foto: dok. Mercedes-Benz
“Kami telah menemukan bahwa di beberapa kendaraan tersebut, fungsi brake booster dapat terpengaruh oleh korosi lanjutan di area rumah brake booster,” jelas Mercedes pada keterangan resminya.
Alhasil, masalah tersebut bisa membuat pengereman menjadi lebih berat atau bahkan mengalami kesulitan untuk menghentikan mobil melalui pedal rem, sehingga bisa menimbulkan potensi kecelakaan.
Lebih lanjut, saat ini Mercedes-Benz sudah menghubungi pemilik mobil dengan model yang disebutkan tersebut untuk diperiksa lebih lanjut apabila memang bermasalah atau tidak. Pabrikan juga menyarankan untuk tidak mengendarai kendaraan terlebih dahulu sampai diperiksa.
ADVERTISEMENT

Bagaimana dengan Indonesia?

Ilustrasi logo Mercedes-Benz. Foto: REUTERS / Francois Lenoir
Adanya recall besar-besaran yang dilakukan Mercedes-Benz global itu jelas menimbulkan pertanyaan juga terkait dampaknya terhadap model-model tersebut yang dipasarkan di Tanah Air.
Menjawab hal itu, Deputy Director Sales Operation and Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) Kariyanto Hardjosoemarto tak menampik apabila model-model terkait yang dipasarkan di Indonesia juga turut terdampak. Hanya saja, dirinya belum bisa membeberkan berapa unit yang terdampak dari kampanye recall tersebut.
“Secara penjualan, untuk model-model yang disebutkan ada sekitar 700 unit tetapi berapa unit yang terdampak baru akan ketahuan setelah dilakukan pemeriksaan langsung,” kata pria yang akrab disapa Kerry ketika dihubungi kumparan, Senin (6/6).
Lebih lanjut, Kerry memastikan bagi masyarakat yang kendaraannya nantinya terdampak dari recall tersebut tak perlu khawatir. Sebab, penggantian komponen brake booster itu, tidak akan dikenakan biaya apa pun alias gratis.
ADVERTISEMENT