Masih Sering Jatuh? Wajib Kuasai 6 Teknik Dasar Kendarai Motor Trail

13 Maret 2021 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saferty riding pengenala teknik motor trail basik Yamaha Riding Academy. Foto: dok. YIMM
zoom-in-whitePerbesar
Saferty riding pengenala teknik motor trail basik Yamaha Riding Academy. Foto: dok. YIMM
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Motor trail atau offroad berbeda dengan sepeda motor umum lainnya, dia memiliki ground clearance yang lebih tinggi. Kemudian penggunaan velg berukuran 21 inci di depan dan 18 inci di belakang kerap kali merepotkan, utamanya bagi pemula.
ADVERTISEMENT
Nah, biasanya bagi yang pertama kali mengendarai motor trail pasti ada keraguan dan rasa takut terjatuh. Padahal jika tau teknik dasarnya, kejadian tersebut bisa dicegah.
Seperti dijelaskan oleh Instruktur Yamaha Riding Academy (YRA) Arief Muthia, pengendara pemula biasanya sering terjatuh atau takut mengendarai lantaran tak memahami trik awal menunggangi motor trail.
"Mengendarai motor trail memang butuh keahlian, itu bisa dipelajari. Yang terpenting mengetahui tips dan trik agar meminimalisir potensi terjadinya crash," kata Arief, di sela-sela Safety Riding motor trail, di Bogor, Jawa Barat belum lama ini.
Karena itu, Arief coba memberikan sedikit tips cara menjinakkan motor trail, ini juga cocok bagi mereka yang memiliki postur badan kurang tinggi.

1. Sebelum menaiki motor

Tester dari kumparan sedang menjajal performa motor Yamaha WR 155 di Hambalang Hills, Jawa Barat. Foto: YIMM
Pertama, jelas Arief, posisi pengendara sebaiknya di sebelah kiri motor karena akan memudahkan untuk melepas standar samping. Tapi sebelum itu, pastikan persneling gigi motor di posisi 1, tujuannya agar motor tertahan dan tidak mundur atau maju.
ADVERTISEMENT
"Untuk naik (ke motor) masukan gir ke 1, belokan setang ke kanan lalu pegang rem depan, posisi handle dekatkan ke badan kita. Fungsi menekan rem ketika di trek terabas supaya motor tidak jalan," jelasnya.

2. Ketika ingin berhenti

Tester dari kumparan sedang menjajal performa motor Yamaha WR 155 di Hambalang Hills, Jawa Barat. Foto: YIMM
Perlu dicatat, untuk keadaan ini posisi, pastikan gir tetap pada gigi 1, tekan tuas kopling lalu matikan mesin lewat kunci kontak.
"Jangan di-netralin motornya saat ingin berhenti, gigi 1 saja kemudian matikan motor lalu turun dari sisi kiri. Ketika ingin jalan tinggal posisi on, tarik kopling dan jalan," katanya.
Jika merasa postur badan sedikit kurang tinggi, cari batu, gundukan atau apa saja yang bisa dijadikan tumpuan kaki untuk berhenti.
"Bisa juga geser bokong ke kiri agar kaki (kiri) bisa sampai ke tanah," jelasnya.
ADVERTISEMENT

3. Posisi riding

Tester dari kumparan sedang mencoba performa Yamaha WR 155 R di trek off road Hambalang Hills, Jawa Barat. Foto: YIMM
Posisi riding yang benar menurut Arief sangat penting. Jika sudah mengetahui posisi berkendara yang benar, bisa dikatakan 50 persen sudah menguasai motor alias stabil.
Pertama dari kaki, jangan standby di pedal rem dan shifter-nya, posisikan telapak depan di footstep. Kemudian posisi paha pastikan menjepit area sisi body atau tangki BBM.
"Ketika paha membuka dan berkendara di jalan off-road pasti terguncang dan goyang, ini akan mengurangi kestabilan motor. Ketika kaki membuka potensi jatuh dari motor itu besar," pungkasnya.
Area bokong dan badan disarankan condong ke sisi jok depan dan bagian lengan membuka.
"Tangan ini harus membuka dan sedikit menekuk. Karena selain suspensi, velg, dan jari-jari. Ketika naik motor trail untuk terabas tangan juga jadi suspensi," katanya.
ADVERTISEMENT

4. Saat berbelok

Safery riding teknik basik motor trail. Foto: YIMM
Perlu diketahui, mengendarai sepeda motor ada 3 teknik untuk berbelok. Khusus untuk motor trail teknik yang dipakai adalah lead out, yakni berbelok melawan arah motor.
"Motor off road akan susah dikendalikan jika pakai teknik belok motor on road (lead in). Ketika ingin menikung, posisi duduk agak majuan ini akan mempermudah untuk lead out," katanya.
Jadi sederhananya, ketika motor berbelok ke kanan, tubuh kita justru harus ke arah kiri dan sebaliknya jika berbelok ke kanan, posisi badan harus ke kiri. Bisa juga sesekali turunkan kaki melawan arah badan.

5. Melahap tanjakan

Mencoba performa Yamaha WR 155 R di trek off road Hambalang Hills, Jawa Barat. Foto: YIMM
Yang satu ini juga cukup menantang, tapi pastikan untuk pemula jangan memilih tanjakan yang tinggi. Bisa dimulai dari trek tanjakan yang landai.
ADVERTISEMENT
Hal pertama yang harus dilakukan adalah yakin bisa menalukkan tanjakan. Selanjutnya atur gigi ke posisi 1 dan disarankan untuk berdiri.
"Saat berdiri, badan condong ke depan sebisa mungkin melewat setang. Posisi kaki tetap menjepit body atau tangki dan grip kaki agar tetap stabil," katanya.
Saat akan sampai di puncak tanjakan, segara tutup gas atau gunakan tenaga inersia motor. Jangan buka gas penuh, ini bisa membuat motor terpelanting.

6. Melewati turunan

Saferty riding pengenala teknik motor trail basik Yamaha Riding Academy. Foto: dok. YIMM
Trik yang harus dilakukan, menurut Arief adalah kebalik dari teknik menanjak tadi. Posisi badan harus condong ke belakang utamanya saat melahap trek turunan yang curam.
"Ketika badan ke belakang, gunanya untuk menghindari motor terjungkal ke depan," imbuhnya.
Oh iya, khusus untuk jalur menurun Anda diperbolehkan untuk duduk di atas jok, tapi jika treknya rusak, sebaiknya angkat sedikit bokong agar bisa meminimalisir guncangan.
ADVERTISEMENT
Untuk pengereman masih sama dengan teknik jalan menanjak. Jangan lupa gunakan posisi gigi yang tepat dan hindari pengereman keras.
Selamat mencoba dan pastikan Anda sudah menggunakan perlengkapan riding yang benar dan aman ketika ingin berlatih.
ADVERTISEMENT