Masuk Musim Kemarau, Begini Agar Mobil Bebas dari Overheat

10 Mei 2022 6:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi indikator suhu mesin mobil. Foto: carvillesautomart.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi indikator suhu mesin mobil. Foto: carvillesautomart.com
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menginformasikan sejumlah wilayah di Indonesia dipastikan sudah memasuki musim kemarau. Jadi tak heran, apabila pada beberapa wilayah tertentu kini didapati cuaca panas ekstrem saat Siang hari.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode tanggal 01 – 07 Mei 2022 berkisar antara 33 - 36.1 °C dengan suhu maksimum tertinggi hingga 36.1 °C terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara," kata Deputi Bidang Meteorologi Guswanto dalam keterangannya, Senin (9/5).
Situasi cuaca panas ekstrem ini tentu juga bisa berpengaruh pada suhu temperatur mesin mobil, terutama saat harus bermacet-macetan di siang hari. Ya, bagi sistem pendinginan mesin mobil yang tak prima, maka bisa saja akan membuat mobil tersebut menjadi mengalami overheat.
Ilustrasi mesin mobil mengalami overheat. Foto: carvillesautomart.com
Nah, karena itu supaya Anda tak mengalami mesin mobil overheat saat harus bermacet-macetan di siang hari, ada beberapa komponen sistem pendinginan mesin yang harus diperhatikan kondisinya. Berikut lengkapnya.
ADVERTISEMENT

Radiator

Menurut Technical Service Dealer PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi, Hal pertama yang harus diperhatikan pada sistem pendinginan mobil, tentu adalah radiator. Radiator memiliki fungsi sebagai
Bambang menyarankan agar pemilik mobil segera membawa kendaraannya ke bengkel resmi apabila terindikasi adanya temperatur mesin yang meningkat. Pada beberapa kasus, penyebab mesin mobil overheat dikarenakan adanya kebocoran pada radiator atau selang radiator.
Radiator mobil Foto: Muhammad Ikbal
“Yang utama pastikan dahulu tidak ada kebocoran air, baik dari sambungan hose atau pipa maupun komponennya sendiri,” jelas Bambang beberapa waktu lalu.

Kipas radiator

Selanjutnya ada kipas radiator yang juga tak boleh terlewat untuk diperiksa. Sama seperti radiator, kipas radiator memiliki peran yang penting dan berguna untuk menunjang kerja radiator.
ADVERTISEMENT
Adapun kerusakan yang terjadi pada radiator, umumnya dikarenakan putaran pada salah satu kipas radiator yang sudah lemah bahkan mati. Apabila sudah pada kondisi demikian, maka cara terbaik adalah dengan mengganti kipas radiatornya.
“Kedua itu radiator fan ya, pastikan dia dalam kondisi prima dan putaran kipasnya bekerja sesuai standar,” kata Bambang.

Tutup radiator

Ilustrasi Memeriksa Radiator Foto: Seksan Kingwatcharapong/Shutter Stock
Bagian tutup radiator juga jadi salah satu komponen yang tak boleh terlewatkan untuk diperiksa kondisinya. Bagi tutup radiator yang sudah dalam kondisi tak layak, dapat menyebabkan air radiator menjadi luber sehingga membuat sistem pendinginan jadi tak maksimal.
“Saat suhu mesin meningkat, air di radiator kan akan bekerja dan mendapatkan tekanan tinggi. Jika tutup tersebut tidak mampu menutup sempurna, tentu akan membuat air yang tertekan itu akan keluar dan luber, dan membuat radiator tidak dapat bekerja normal,” ujar Bambang.
ADVERTISEMENT

Air radiator

Terakhir yang wajib diperiksa pada sistem pendinginan mesin supaya tak overheat, yakni ketersediaan air radiator. Pada mobil-mobil yang sudah dilengkapi tabung reservoir, pastikan air radiator pada tabung itu masih berada di batas maksimal.
Apabila berada di bawah batas minimal, maka segera tambahkan dengan cairan radiator coolant yang direkomendasikan. Bambang mengatakan, apabila sistem pendinginan mesin mobil dalam keadaan normal, maka tidak akan membuat cairan radiator menjadi cepat berkurang.
Reservoir Air Radiator Foto: Alfons Yoshio Hartanto/ kumparanOTO
Sebaliknya, apabila cairan radiator mengalami penurunan atau pengurangan yang cukup cepat, patut diwaspadai ada yang tak beres pada sistem pendinginan mesin lainnya.
“Jadi misal belum 10 ribu kilometer, tapi air radiator di reservoir sudah di batas minimal dari yang sebelumnya di batas maksimal, nah itu bisa jadi ada kebocoran,” beber Bambang.
ADVERTISEMENT
Dengan memperhatikan kondisi keempat komponen itu, Bambang meyakini potensi mobil overheat pun dapat diminimalisir. Cara termudah untuk memastikan kondisi sistem pendinginan mesin mobil dalam keadaan optimal, yakni dengan rutin melakukan servis di bengkel resmi.
“Sebenarnya kalau sistem pendinginannya normal, bekerja sesuai sebagaimana mestinya, dia tidak akan overheat. Idealnya temperatur mesin itu antara 78 sampai 105 derajat celsius,” beber Bambang.
***