Masyarakat Dorong Pabrikan Kembangkan Kendaraan Hemat BBM dan Rendah Emisi

14 November 2024 7:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bahan Bakar Nabati Foto: Scharfsinn/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Bahan Bakar Nabati Foto: Scharfsinn/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hasil survei dilakukan oleh kumparanOTO bersama Growth & Marketing Analytics kumparan yang melibatkan 575 orang responden menunjukkan, sebagian besar atau sebanyak 63 persen masyarakat Indonesia mendefinisikan mobil listrik (BEV) sebagai mobil ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut sebanyak 57 persen menganggap mobil plug-in hybrid (PHEV) dan 53 persen mobil hybrid (HEV) juga merupakan kelompok kendaraan yang termasuk ke dalam kategori mobil ramah lingkungan.
Namun ada yang menarik, rupanya sebanyak 30 persen meyakini bahwa mobil konvensional dengan pembakaran internal atau ICE yang menjanjikan efisiensi bahan bakar, juga merupakan mobil ramah lingkungan.
Survei ini dilakukan oleh kumparanOTO bekerja sama dengan Growth & Marketing Analytics kumparan. Foto: kumparan
Ini didasari dari keyakinan bahwa mobil ramah lingkungan dirancang untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Umumnya mobil ini dikembangkan dengan teknologi baru yang lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar, serta emisi yang lebih kecil dibandingkan mobil konvensional biasa.

Pengembangan diversifikasi teknologi

Hasil survei memperlihatkan bahwa sebagian besar masyarakat juga mendorong pabrikan mengembangkan teknologi kendaraan yang berorientasi pada penghematan konsumsi bahan bakar, dan penurunan emisi.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 46 persen menjawab Sangat Penting dan 45 persen menjawab Penting. Mereka merasa pemanufaktur mobil untuk membuat kendaraan berteknologi terbaru, yang benefitnya ada pada pengurangan konsumsi bahan bakar, tapi di saat yang sama bisa menurunkan emisi.
Riset kumparan yang dilakukan pada Agustus 2024 lalu ini melalui pendekatan Usage and Attitude (U&A) melalui survei online secara kuantitatif, dengan pengambilan data secara non-probability sampling.
Ilustrasi mobil hybrid. Foto: Lalandrew/Shutterstock
Target responden menyasar pada masyarakat yang berdomisili baik di Jabodetabek maupun kota-kota besar lainnya di Indonesia, dengan spesifik pendapatan individu atau gabungan minimal Rp 15 juta, serta belum atau sudah memiliki mobil pribadi.
Dengan kriteria tersebut, riset ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami daya tarik kendaraan elektrifikasi hybrid (HEV), plug-in hybrid (PHEV), dan mobil listrik (BEV) di masyarakat, yang mencakup awareness, perilaku, sikap atau ketertarikan, brand image, dan hambatan saat pembelian jenis kendaraan tersebut.
ADVERTISEMENT