news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mazda Indonesia Kena Dampak Krisis Chip, Inden Sampai 2 Bulan!

16 Mei 2021 9:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Mazda pada CX-30 Foto: Bagas Putra Riyadhana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo Mazda pada CX-30 Foto: Bagas Putra Riyadhana/kumparan
ADVERTISEMENT
Krisis chip global, turut melanda industri otomotif untuk pertama kalinya. Berefek pada pemangkasan volume sampai peyetopan produksi mobil.
ADVERTISEMENT
Salah satu merek mobil di Indonesia, Mazda, juga mengakui sudah kena imbasnya. Bahkan disebut sampai ada inden 2 bulan.
Demikian diungkapkan Head of Department Public Relations and Media Communications PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) Fedy Dwi Parileksono, sebagai agen pemegang merek Mazda di Indonesia.
"Mazda secara global juga ikut terkena imbas dengan kondisi short supply dari komponen chip, yang merupakan komponen vital dalam kendaraan," ucapnya kepada kumparan belum lama ini.
Namun dirinya enggan mengungkapkan lebih spesifik, model Mazda mana saja yang kena imbas. Memang sampai saat ini, mobil-mobil Mazda yang dipasarkan di Indonesia masih diimpor.
"Terkait kondisi global saya belum dapat update secara official. Namun untuk ketersediaan unit di Indonesia saat ini juga berdampak, mengingat Mazda masih CBU dari Jepang," kata Fedy.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Reuters, pihak Mazda Jepang mengumumkan total unit yang bakal terimbas krisis chip pada 2021. Totalnya bisa mencapai 100.000 unit.
Peresmian Diler Mazda di Bandung. Foto: dok. Mazda Indonesia
Namun seperti pada informasi resmi pabrikan pada Jumat (14/5) mereka bakal memanfaatkan semaksimal mungkin inventory yang ada, untuk meminimalisasi efeknya.
Dari perkiraan 100.000 unit, diharapkan bisa ditekan ke angka 70.000 unit saja, yang kena imbas krisis chip secara global.
“Kami akan meminimalkan dampak kekurangan semikonduktor dengan melakukan konsultasi dan penyesuaian sehari-hari dengan pemasok kami,” tutur Chief Executive Mazda Motor Corp Akira Marumoto.